Ahmad
Marzuki Lubis Anggota DPRD Kota P.Sidimpuan
P.Sidimpuan, STT
Blog
Peredaran
narkoba di Kota P.Sidimpuan dan Kab.Tapanuli Selatan sudah sangat memprihatikan,
terlebih jenis ganja. Kondisi ini juga mengundang keprihatinan dari kalangan
wakil rakyat di DPRD Kota P.Sidimpuan. Padahal, sejauh ini aparat
kepolisian telah bekerja keras membasmi dengan menangkap oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab menghancurkan generasi penerus bangsa hanya demi keuntungan
pribadi.
Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota P.Sidimpuan Komisi II Ahmad Marzuki
Lubis saat di temui bersama dengan Ketua Komunitas Anti Narkoba (KAN) Tabagsel
Nasruddin Nasution mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja kepolisian
dalam memberantas peredaran Narkoba di wilayah Hukum Pores Kota P.Sidimpuan dan
Kab.Tapanuli Selatan yang sudah masuk kategori darudat Narkoba. Namun dia
meminta agar polisi memperioritaskan menangkap Bandar Besar yang
mengedarkan Naroba di P.Sidimpuan dan Kab.Tapanuli Selatan. "Kalau cuma pemakainya
saja percuma, mestinya bandar atau pengedar harus banyak ditangkap," kata Ahmad Marzuki Lubis Kamis
(12/11) siang. Selain itu, ujar dia, masalahnya sekarang bukan hanya pengedar,
tapi dari mana narkoba itu bisa masuk. Sehingga, kita minta aparat harus
memperketat semua akses keluar masuknya barang yang di haramkan tersebut.
"Pokoknya
jangan sampai Kota P.Sidimpuan dan Kab.Tapanuli Selatan yang kita cintai ini
jadi kota yang mudah dimasuki narkoba, mari bersama-sama kita jaga," tukas
politisi dari Partai Golkar ini.
Sementara
itu, Ketua Komunitas Anti Narkoba Tabagsel Nasruddin Nasution menyebutkan, pihaknya selalu berusaha memberikan
pendidikan akan dampak buruk narkoba khususnya kepada para pelajar di daerah
ini. Moment kegitan pelajar selalu di manfaatkan untuk sosialisasi, apakah saat
ada kegiatan pramuka atau pun perlombaan lainnya. “ kita berharap agar pihak
kepolisian dan stegholeder lainnya lebih ekstra keras lagi dalam memutus
peredaran Narkoba di daerah ini.” Ditambahkannya bahwa hampir di setiap
kelurahan dan desa sudah ada remaja yang memakai narkoba. Hal yang lebih miris,
umumnya mereka dari keluarga ekonomi menengah kebawah.(Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar