20 Juli 2012

Komunitas Anti Narkoba (KAN) Tabagsel

Kenali ciri ciri anak Pecandu Narkoba dan Alkoholik
Dari Berita Narkoba Jatim
Edit/Illustrasi Sidimpuan Tabagselta

Semakin bebasnya pergaulan masa kini akan membuat anak makin dekat pula oleh banyak hal, tanpa disaring terlebih dahulu. Narkoba dan alkohol, misalnya. Sebagai orangtua, Anda harus bisa memperhatikan gejala-gejala anak menjadi pecandu ataupun seorang alkoholik.
Amati kuantitas dan frekuensinya dalam mengkonsumsi minum-minuman dan obat-obatan. Bagi beberapa keluarga demokratis, mengkonsumsi minuman beralkohol sekali waktu buakanlah masalah besar, selama tetap dalam pengawasan orangtua dan terkontrol. Bagi mereka yang sudah ketagihan, biasanya akan meminum lebih banyak daripada anggota keluarga lainnya. Ia akan meminta yang lain untuk membuka botol baru. Ia pun akan sering mengonsumsi obat-obatan. Bisa obat sakit kepala, obat pilek, dan masih banyak lagi. Semua ini untuk mengatasi kebutuhan tubuhnya akan kandungan narkotik di dalam obat-obatan tersebut.
Pemakaian obat-obatan berlebihan dan terlalu sering harus diwaspadai. Bisa jadi ia tidak sakit dan hanya membutuhkannya. Namun bisa juga ia benar-benar sakit. Seorang pecandu akan mengalami penurunan vitalitas tubuh yang drastis. Ia akan cepat merasa letih, tak bergairah, dan mudah sakit. Ini berpengaruh juga pada aktifitasnya. Segeralah menaruh curiga, bila anak kini lebih banyak meluangkan waktu untuk tidur, sementara Anda tahu ia tidak memiliki jadwal mengikuti ekstrakurikuler pada semester itu. Menjadi malas dengan banyak tidur dan lemah sakit-sakitan, itulah akibat memakai obat dan minuman keras. Pehatikan wajahnya. Apakah matanya menjadi cekung dan hitam di sekelilingnya? Apakah ia mengalami penurunan berat badan secara tragis? Pandangan mata yang kosong banyak dihadirkan oleh para pecandu.
Wajar bila pada akhirnya ia banyak melewatkan acara keluarga dan membolos sekolah. Aneh, bukan, bila seorang anak yang selalu datang pada acara keluarga tiba-tiba melewatkan banyak acara keluarga besarnya? Lupa adalah sebabnya. Pemakaian obat-obatan dan alkohol membuat daya ingat melemah. Otaknya pun akan rusak. Berhati-hatilah bila anak sudah terlihat kesulitan mengikuti pembicaraan dan diskusi ringan.
Anak akan berubah menjadi pemurung dan labil. Emosinya turun-naik dalam hitungan menit. Ini belum lagi diperburuk dengan sikapnya yang paranoid. Ia akan sering mengalami reaksi ketakutan atau terkejut berlebihan. Coba saja iseng mengatakan padanya, “Ayah atau ibu tadi bertemu dengan pamannya Deni yang polisi itu, lho. Katanya ia tidak bisa menebus Deni yang ketahuan menjual shabu-shabu. Bikin susah saja, ya, si Deni?” Lihat reaksinya. Mungkinkah dia akan menjadi pucat, salah tingkah, menghindari kontak mata, mengalihkan pembicaraan, atau segera menjauh dari Anda.
Ingat-ingat juga, apakah Anda sering kehilangan barang berharga dan uang akhir-akhir ini. Hati-hati, ini sudah pertanda buruk. Narkoba dan alkohol tidaklah murah, apalagi dalam jumlah banyak. Anak yang kecanduan akan melakukan apa saja demi mendapatkan hal-hal tersebut, termasuk ‘merampok’ orangtuanya. Bila tidak percaya, siap-siap saja kehilangan BPKB mobil dan perhiasan akibat jiwa dagang buah hati yang bertumbuh pesat akibat pengaruh obat-obatan. Mobil akan rela dilepaskan hanya dengan harga 100.000 Rupiah bila memang dia sedang sakauw (sakit putauw)!

Bila sudah seperti ini, jangan malas menggeledah seisi rumah. Periksa setiap sudut. Bila anak cenderung marah dan selalu menutup-nutupi suatu tempat atau kamarnya, maka di sanalah Anda harus melakukan pencarian untuk pertama kalinya! Ia tentu akan menyimpan barangnya baik-baik agar tidak ketahuan dengan alasan privacy. Jangan mudah percaya. Privacy boleh-boleh saja, tapi sidak (inspeksi mendadak) wajib dilakukan orangtua di kamar sang anak untuk mengendalikan segala sesuatu dan memastikan peraturan tidak dilanggar. (family.ghiboo.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar