26 September 2016
Tapsel Kembangkan 298 Ha Komidi Jagung di Angkola Timur
Tapsel STT _______ (20 September 2016)____
Kabupaten Tapanuli Selatan menyiapkan ratusan hektare lahan di Kecamatan Angkola Timur untuk tanaman jagung. “Program itu dalam upaya khusus (Upsus) mendukung komoditi utama Pajale (Padi, Jagung, dan Kedelai) dalam rangka ketahanan pangan nasional,” ujar Kepala BP2KP, Baduaman Siregar. Lahan jagung yang telah siapkan seluas 298 hektare (Ha) milik beberapa kelompok tani Kecamatan Angkola Timur. Lahan tersebut terdapat di Desa Panompuan 2 Ha, Desa Huraba 60 Ha, Desa Silinggom-Linggom 1 Ha, Huta Ginjang 125 Ha, dan Desa Tiang Aras seluas 50 Ha, Desa Marisi 60 Ha yang sudah di tanami kelompok tani secara swadaya. Sementara, untuk Desa Tiang Aras, kelompok taninya sudah selesai menanam bibit jagung sekitar 30 dari 50 Ha luasan lahan mereka siapkan. Untuk Per hektare luas lahan membutuhkan sedikitnya bibit jagung sebanyak 15 kilogram.___
Menurut Baduaman, bibit jagung bersumber bantuan pemerintah dan dibagikan pada kelompok tani melalui PPL. “Itu tidak terlepas upaya dan lobi Bupati Syahrul M.Pasaribu,” sebutnya saat pertemuan dengan seluruh PPL, di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Angkola Timur, beberapa waktu yang lalu.____
Kepada Petugas PPL Angkola Timur, Baduaman menekankan untuk bekerja maksimal, konsisten, tulus, dan serius. Peran PPL yang bersentuhan langsung dengan petani, sangat penting dalam memberhasilkan di tingkat petani. PPL harus dapat melakukan pembinaan mulai proses awal penanaman sampai produksi. Terkait adanya bantuan bibit, Baduaman, menekankan PPL tidak boleh mendiamkannya. Karena, kalau bibit bantuan didiamkan program pemerintah tidak jalan, rakyat petani merugi. Apalagi, jagung salah satu komoditi unggulan, dan merupakan salah satu nawacita Jokowi dalam rangka ketahanan pangan nasional. Disamping sesuai visi misi Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu menjadikan Tapsel maju dengan berbasis sumber daya manusia pembangun yang unggul “sehat-cerdas-sejahtera” serta sumber daya alam yang produktif dan lestari.___
Direktur BUMD Tapanuli Selatan, Hamdan Nasution yang hadir di pertemuan itu mengatakan pihaknya siap untuk mempasilitasi pihak pembeli nantinya. “Kita tidak menginginkan seperti yang terjadi selama ini ketika masa panen, petani bingung memasarkan hasil panen mereka,” kata Hamdan. BUMD Tapsel tidak menginginkan adanya monopoli harga komoditi sehingga kesannya hanya menguntungkan sebelah pihak atau sekelompok. Misalnya, kata Hamdan, dengan angka 4 ton hasil panen per hektare dengan cakupan luas lahan 298 Ha, Kecamatan Angkola Timur akan dapat memproduksi 1,192 ton jagung pipil dalam masa tanam 4 bulan. Itu suatu angka hasil panen jagung yang cukup besar. Agar petani tidak kebingungan pangsa pasarnya, BUMD PT Tapanuli Selatan Membangun akan mencarikan pihak pembeli. (Anas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar