Diknas P.Sidimpuan bantah kalau guru dan pegawai
dilingkungannya di arahkan pada salah satu calon Walikota.
P.Sidimpuan STT Blog
Kabar yang beredar di kalangan masyarakan bahwa Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di jajaran Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota
Padangsidimpuan (Psp) yang memiliki 3000 an pegawai termasuk guru, telah di
arahkan untuk memilih dan mendukung salah satu pasangan calon Walikota dan
Wakil pada Pilkada Kota Psp 2012 ini di bantah oleh Kepala Dinas melalui Sekretaris Diknas Psp Drs.Masuddin
Lbs.
Ketika hal ini di konfirmasi pada Kamis (13/9) di ruang
kerjanya, ia mengatakan dengan tegas bahwa sepengetahuannya tidak ada arahan
atau intervensi kepada jajaran PNS di lingkungan Diknas Kota Psp untuk
mendukung salah satu calon. “ Tidak ada itu, kita dari dinas ini tidak pernah mengarahkan
para pegawai maupun guru harus memilih salah satu kandidat. Mohon hal ini di
luruskan, saya secara pribadi tidak akan berbuat hal itu. Karena aturan sudah
jelas melarang PNS terlibat pada urusan
Politik” ujarnya.
Berita yang ada di tengah masyarakat sudah santer, kalau
jajaran PNS dan guru di kota
Psp telah di wanti wanti untuk memilih salah satu kandidat pada pilkada ini.
Seperti di ketahui bahwa salah satu calon Walikota yang maju adalah menantu dari
Walikota yang masih bertugas hari ini. Dengan kewenangan yang ada pada diri
Walikota tersebut, di duga bahwa secara tidak langsung seluruh PNS termasuk
kalangan tenaga pendidik telah di arahkan untuk memilih salah satu kandidat,
seperti yang terjadi pada pilkada 2007 yang lalu.
Lebih jauh di katakannya bahwa hal ini tidak mungkin
dilakukan, karena dari sekian banyak calon yang maju pada pilkada ini, tentu
ada juga kerabat atau keluarga dari calon calon tersebut guru atau PNS di lingkungan Diknas. Hal
ini jelas tidak mungkin di intervensi, dan ini tindakan yang sangat beresiko
tinggi. “ jadi tolong di klarifikasi bahwa berita yang beredar itu tidak benar,
kalangan pendidik di kota
ini adalah orang orang yang sudah dewasa dan tentu sudah bisa membedakan mana yang terbaik
bagi dunia pendidikan. Jadi dengan tegas saya sampaikan bahwa secara kedinasan
hal ini tidak mungkin kami perbuat” tegas Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Psp ini.
Sekedar mengingatkan kejadian tahun 2007, saat itu
Drs.Masuddin Lbs di issukan memihak salah satu kandidat lawan politik walikota
saat itu (Incumbent) yang juga masih menjabat walikota Psp sekarang. Jabatannya pada waktu
itu sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Psp di copot dan kemudian di jadikan
sebagai guru biasa di sekolah itu juga. Tindakan kejam yang dilakukan penguasa
pada waktu itu menjadi sokterapi yang ampuh bagi PNS dan jajaran guru
dilingkungan Diknas kota
Psp.(Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar