25 Oktober 2015

P.Sidimpuan Gelap Kabut Asap Makin Pekat Selimuti Kota P.Sidimpuan



Suasana Komplek Perkantoran di P.Sidimpuan Tenggara yang di selimuti asap, sehingga Bukit di belakang komplek tersebut tidak terlihat dengan jelas, di Poto Kamis (22/10) Anas


P.Sidimpuan STT Blog

Warga di Kota P.Sidimpuan  mengaku semakin resah dengan kondisi udara saat ini. Sebab, kabut asap semakin pekat dan mengganas menyelimuti udara sehingga mengganggu kenyamanan warga dalam  menjalankan aktivitas dan rutinitas
Pantauan dari Bukit Tor Simarsayang, kabut pekat yang terjadi saat ini mulai dirasakan warga sejak beberapa hari yang lalu dan beberapa warga sudah kembali terganggu kesehatannya.
Sebagian besar warga sudah mengenakan masker guna menghindari kemungkinan efek yang dapat mengganggu pernafasan.Begitu juga tingkat kepekatan asap di komplek perkantoran P.Sidimpuan Tenggara cukup tebal, sehingga bukit yang ada di belakang perkantoran tersebit tidak terlihat lagi. Begitu juga bukit yang ada di Desa Palopat tidak terlihat lagi.

Marno(36) salah seorang parbetor (penarik beca bermotor), warga Sitamiang Baru Kecamatan P.Sidimpuan Selatan mengeluhkan keadaan asap ini, karena akhir-akhir ini sudah sangat mengkhawatirkan keberadaannya. Pendapatan marno sudah mulai menurun drastis, akibat animo masyarakat untuk keluar rumah saat ini sudah mulai berkurang, cetusnya.
Sementara Muharram (34) PNS Dishub P.Sidimpuan mengaku sangat terganggu dengan kabut asap kiriman ini. Dia berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah dini, karena keberadaan kabut asap sudah mengganggu kesehatan warga yang pada akhirnya merugikan kita semua. "Saya terpaksa menggunakan masker saat keluar rumah, karena mengganggu aktivitas sehari-hari," ujarnya.
Tokoh masyarakat Desa Manunggang Kecamatan P.Sidimpuan Tenggara, M.Harahap kepada wartawan, Selasa (20/10)  mengatakan, sejak Senin (19/10) kabut asap ini semakin pekat menyelimuti wilayah Kota P.Sidimpuan, bahkan jarak pandang sangat terbatas hanya berkisar 50 meter sampai 100 meter jalan terlihat, terangnya.
Sudah banyak warga Desa ini terserang penyakit tambah M.Harahap, bukan hanya anak-anak namun orang dewasa juga, dampak kabut asap ini sudah sangat mengkhawatirkan, penyakit ISPA, batuk, pilek dan mata perih itu yang paling banyak dikeluhkan warga, tuturnya.
Kepala BPBD Kota P.Sidimpuan Khairul Harahap saat dikonfirmasi wartawan tindakan yang diambil terkait ganasnya kabut asap mengepung Kota P.Sidimpuan mengatakan, kita saat ini lagi menunggu hasil penelitian Bapedalda sampai sejauh mana persentase kabut asap bisa mengganggu kesehatan. Bila nanti Bapedalda sudah mengeluarkan rekomendasi hasilnya kabut asap sudah melampaui ambang batas baru kita bertindak, ungkapnya. (Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar