Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam
Kebakaran (DKP2K) dipertanyakan menggunakan dana pemeliharaan Lampu
Penenerangan Jalan Umum (LPJU), karena anggaran dinas tersebut tidak maksimal
untuk pengadaan perawatan lampu-lampu penerangan jalan umum yang ada.
Pantauan wartawan Suara Masa beberapa malam hari belakangan ini, Lampu PJU yang mati terdapat disejumlah titik pada ruas jalan di
Lampu penerangan jalan umum ini menjadi
penomena yang kurang menggairahkan untuk kondisi kawasan kota . Dengan matinya lampu jalan tersebut
dapat meangganggu aktivitas pengendara dan rawan bagi pelaku kiriminal.
Beberapa narasumber yang melintas dijalan
Tengku Rizal Nurdin (jalan protokol lintas sumatera ini -red) mengeluh karena
banyak lampu- lampu PJU sepanjang jalan yang mati, kalau ini dibiarkan terus
dapat membahayakan pengendara”ujarnya.
Ikhwan Nasution salah satu sumber
menjelaskan, lampu jalan umum mati terkesan dibiarkan oleh Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKP2K). Pasalnya lampu penerangan jalan umum
di kawasan ini sudah lama berlangsung, hal ini terpantau dari tidak adanya
perawatan dari kaca dan bola yang sudah putus dari dinas tersebut.
Seperti halnya lampu jalan pada tiang
tikungan akper suhada yang bersebelahan dengan Mesjid Penduduk, desa Palopat
Padangsidimpuan Tenggara disamping suasananya yang angker pada malam hari
lebih diperparah lagi dengan matinya lampu jalan.
Diduga, pihak DKP2K sengaja mengulur waktu
untuk memperbaiki lampu jalan umum yang mati sampai pada akhir tahun, hal ini
untuk mengurangi kost pengeluaran biaya rutin yang dialokasikan untuk kegiatan
ini. Atau bola lampu yang dibeli menggunakan bola murah tanpa menghiraukan
kwalitas SNI. Sehingga tidak jarang juga bola lampu yang dipasang hanya tahan
beberapa hari atau beberapa minggu saja.
Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemadam Kebakaran (DKP2K) Kota Padangsidimpuan melalui Kabid Taman, Dra.
Kastiana Hutabarat didampingi Kasi LPJU, Faisal ketika dikonfirmasi, Jum’at
(3/2) mengatakan, untuk perawatan LPJU pemerintah kota Padangsidimpuan
mengalokasikan anggaran sekitar Rp.1.000.000. perhari pada tahun 2011 dan pada tahun ini juga
berkisar angka yang sama. Namun dana itu masih tergolong kecil, katanya untuk
merawat 3000 buah lampu jalan yang tersebar di wilayah kota Padangsidimpuan.
Dia merinci perkiraan kerusakan lampu jalan
setiap bulannya mencapai 7-10 persen. Atau pihak dinas KP2K harus mengeluarkan
biaya sebesar 30 juta per bulannya.
Pihaknya juga sudah membuat petugas yang
langsung mengawasi untuk masing-masing jalur jalan dan melaporkan adanya lampu
yang mati atau rusak.
“Dan apabila ada laporan seperti ini dari
warga berarti kesalahan tersebut berada di tingkat petugas kita, kata Kabid
sambil memanggil anggotanya, meminta untuk mengkroscek laporan warga tersebut.
(Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar