6 April 2016

SMK Neg.1 P.Sidimpuan “ Gagal “ lanjutkan sebagai SMK Rujukan

P.Sidimpuan STT Blog______ Sekolah Menengah Kejuaruan Negeri (SMKN) 1 P.Sidimpuan yang dulunya SMEA adalah salah satu dari dua sekolah Rujukan di Sumatera Utara pada tahun 2014-2015. Sekolah ini pernah meraih beberapa penghargaan dari tingkat nasional mana kala di pimpin Afifuddin Lubis. Namun tahun ini SMKN 1 turun kasta alias tidak lagi menjadi sekolah rujukan setelah kepala sekolahnya di ganti oleh Sudirman Harahap. Seperti di ketahui bahwa SMK Rujukan adalah salah satu sekolah yang mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat sebesar 1 Miliyar yang di proyeksikan mendapat bantuan selama 4 tahun berturut. SMK rujukan adalah sebuah SMK dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal pengelolaan institusi. SMK Rujukan ini nantinya akan menjadi sekolah induk (aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil yang lokasinya tidak berjauhan di suatu daerah. Kepala SMK Negeri 1 P.Sidimpuan di temui di kantornya membenarkan bahwa saat ini sekolah yang di pimpinnya tidak lagi menjadi SMK Rujukan. Kebijakan Pemerintah pusat memberi kesempatan kepada sekolah yang lain untuk menjadi SMK Rujukan, hal ini bukan hanya terjadi pada sekolah SMKN 1. “ memang saat ini kita tidak lagi menjadi SMK rujukan, tapi sesuai dengan MOU yang lama suatu saat kita akan menjadi SMK Rujukan lagi. Masalah kapan waktunya kami tidak bisa memastikannya” Ucap Sudirman. Ia juga mengatakan bahwa tahun ini pihaknya ada menerima bantuan bangunan baru dari pusat. Ia juga membantah bahwa pihaknya yang meniupkan rumor yang berkembang, kalau kegagalan melanjutkan program SMK Rujukan bukanlah karena di Cancel (di halangi) oleh kepala sekolah lama. Perlu di ketahui bahwa beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh SMK Rujukan ini antara lain Kepemimpinan kepala sekolah visioner dan berwawasan luas, professional, memeiliki visi dan tujuan bersama, Guru profesional dan kompeten, kultur dan lingkungan pembelajaran yang sehat. Untuk mendukung hal tersebut tentu SMK Rujukan membutuhkan ruang kerja produktif standar, ruangan kerja yang smart (cerdas), tempat uji kompetensi, fasilitas kegiatan bersama bagi siswa dan guru pada bidang seni, olahraga dan sebagainya serta memiliki teaching factory (pabrik atau ruang praktek) dan sumber bahan belajar yang memadai (perpustakaan). Sebelum mendapat pernyataan dari kepala SMK N1 yang tidak lagi menjadi sekolah SMK Rujukan, pihak Dinas Pendidikan Kota P.Sidimpuan enggan memberi keterangan dan cendrung mengatakan tidak tahu. Karena hal ini adalah suatu yang dianggap mundurnya prestasi dunia pendidikan di kota ini. Selama ini SMK N1 merupakan salah satu sekolah kebanggaan di Sumatera Utara. Namun setelah Afifuddin di copot maka kebanggaan tersebut juga tercopot. Sementara itu pemerhati pendidikan di kota P.Sidimpuan, Nasruddin Nasution saat di minta pendapatnya mengatakan bahwa masyarakat jangan menyalahkan Kepala Sekolah yang sekarang. “ Kepsek Sudirman Harahap jangan kita salahkan, tentunya ia juga berusaha untuk lebih baik sesuai batas kemampuannya. Tapi semua ini tak lepas dari manajemen pengambil kebijakan di kota ini. Kita harus jujur menilai dan mengakui, bahwa dua tahun terakhir ini tata kelola pendidikan di kota ini tidak harmonis dan kualitasnya sangat menurun. Visi dan Misi mantan Walikota, Drs.Zulkarnain Nasution untuk menjadikan P.Sidimpuan sebagai Kota Pendidikan adalah impian yang akan sirna” ucapnya sambil angkat bahu.(Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar