6 April 2016
Anggota DPRD P.Sidimpuan Minta Dinas Pendidikan Evaluasi Penerapan PPDB 2016 yang di tenggarai ber biaya 500 juta.
P.Sidimpuan STT Blog_______
SETELAH sejumlah lembaga atau pemerhati pendidikan yang menginginkan perbaikan pengelolaan pendidikan di kota P.Sidimpuan menolak sistim penerimaan murid baru tahun ajaran 2016-2017 yang oleh Dinas Pendidikan Kota P.Sidimpuan di istilahkan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB, kini anggota DPRD turut bersuara. Erwin Sinaga politisi Partai Gerindra yang duduk di Komisi III memberi respon. Setelah mendengar pendapat dari berbagai kalangan, terutama dari pihak sekolah Erwin Sinaga juga menilai bahwa sistim yang akan di terapkan dalam waktu dekat ini akan banyak menimbulkan masalah.
Sarana dan prasarana penunjang untuk sistim online yang di rencanakan hingga saat ini belum tersedia seperti sever begitu juga para operator. Begitu juga sistim paket yang di tetapkan terhadap sekolah, hal ini akan menambah beban biaya bagi masyarakat miskin. Karena dari apa yang pernah di paparkan oleh Dinas Pendidikan tentang sistim PPDB ini, seorang anak akan sangat sangat di batasi ruang pilihnya dalam menentukan sekolah tempat belajar. Konon lagi nanti sistim ini yang menentukan di sekolah negeri mana seorang anak dapat di terima atau sebaliknya tidak bisa bersekolah di sekolah negeri. “ sebaiknya ditunda dulu sistim ini, karena akan menimbulkan banyak masalah. Penerapan sistim atau program semestinya harus pada posisi siap perangkat dan siap manusia yang menjalankannya. Jangan jadikan eksperiment kalau nantinya mengorbankan rakyat miskin” ujar Erwin Sinaga.
Ketika di singgung mengenai Sistim PPDB ini di terapkan oleh Dinas Pendidikan Kota P.Sidimpuan sebagai jawaban atas kritikan organisasi masyarakat atas banyaknya uang negara yang di pergunakan buat study banding ke berbagai daerah, yang juga melibatkan oknum anggota DPRD Kota P.Sidimpuan dan ditenggarai ada anggaran untuk sistim ini sekitar 500 juta, Erwin Sinaga tidak mau berkomentar. Ia mengatakan “ seingat saya ini belum pernah di rapatkan di Komisi kami. Siapa, kapan dan kemana study banding mengenai PPDB ini tidak pernah di musyawarahkan di Komisi III. Apakah ini juga proyek Siluman saya tidak tahu” sebutnya.
Erwin Sinaga menyarankan agar Dinas Pendidikan mengevaluasi kesiapan mereka dan dampaknya ketika sistim ini di terapkan. Apalagi saat mempergunakan anggaran yang sedemikian besar, tentunya masyarakat akan lebih menyoroti apakah sistim ini sudah menjadi skala perioritas bagi kemajuan dunia pendidikan. “ kita bukan menolak modernisasi atau sistem on line, tetapi siapkan dulu perangkatnya. Setidaknya buat dulu sekolah percontohan atau Pilot Proyeknya, kemudian di evaluasi, baru tahun depan di terapkan. Kita mendukung technologi, tapi jangan mengorbankan rakyat miskin apa lagi pelajar selaku generasi muda ”kata Erwin.(Anas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar