24 April 2016

BPBD Tap. Selatan belum Memiliki Peta Rawan Bencana

Tapsel. STT Blog ___(20 April 2016)________
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab.Tapanuli Selatan sangat butuhkan peta rawan bencana karena secara geologis daerah itu berpotensi terjadi bencana. Kepala BPBD Tap. Selatan Ahmad Ibrahim Lubis kepada wartawan, Selasa (19/4) mengatakan, keterbatasan anggaran merupakan hambatan belum terselesaikannya pembuatan peta bencana. "Kebutuhan dana untuk membuat sebuah peta rawan bencana tidak murah, dananya bisa mencapai miliaran rupiah. Sementara APBD yang kita andalkan dananya masih terbatas, lagi pula masih fokus pada prioritas pembangunan lainnya," jelasnya. Ditambahkan Ibrahim, peta rawan bencana memang cukup urgen sebagai panduan untuk mengkaji, menyelenggarakan dan penentuan arah kebijakan serta meningkatkan manajemen terkait bencana di daerah, sebutnya. Meski demikian lanjutnya, setiap bencana datang, BPBD akan terus bergerak dan bekerja dengan secara maksimal dan profesional. Sedangkan beberapa daerah yang rawan bencana diantaranya, rawan longsor Kecamatan Aek Bilah, rawan banjir dan longsor Batang Angkola, Sayurmatinggi, Tantom Angkola dan Kecamatan Arse, bebernya. Kemudian daerah rawan longsor dan gempa, Kecamatan Sipirok, Batangtoru, Marancar, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan dan Angkola Barat, sedangkan daerah Kecamatan Muara Batangtoru (satu-satunya daerah pantai) berpotensi stunami. Sementara daerah Kecamatan Angkola Timur rawan banjir, longsor dan kebakaran hutan dan lahan, paparnya. Ia juga menjelaskan Sarana dan prasarana yang dimiliki BPBD dalam menghadapi bencana antara lain perahu karet, mobil damkar, mobil tangki air, pembersih air (water trackman), kesiapan relawan, persediaan makan siap saji, tenda dan perangkat lain, ungkapnya mengakhiri. (Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar