27 Mei 2012

Dinas Pertanian P.Sidimpuan




Gapoktan di Hutaimbaru P.Sidimpuan Produksi 120 Ton Pupuk dan 25 Ton Bibit Padi Unggul

P.Sidimpuan STT
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agro Prima Kelurahan Lubuk Raya Kecamatan Psp Hutaimbaru Padangsidimpuan (Psp),  mampu menyediakan bibit padi unggul sebanyak 25 ton pertahunnya, begitu juga telah mampu membuat pupuk organik kompos sebanyak 120 ton pertahun. Demikian di sampaikan Edi Parlis Harahap selaku ketua Gapoktan Agro Prima saat di temui di lokasi pembuatan kompos kelurahan Lubuk Raya Jumat (25/5). ” kita mampu menyediakan bibit padi unggul minimal 25 ton pertahun, jumlah ini sesuai permintaan dari para petani dan pedagang bibit padi di sekitar Kota Psp dan Kabupaten Paluta. Bibit padi yang kita pasarkan ini telah memiliki sertifikat dari Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2009” ucap Parlis. Lebih jauh di katakannya bahwa bibit padi unggul yang di beri merek Martabe ini telah terbukti hasilnya lebih baik dari bibit merek lainnya. Namun kalah bersaing terhadap harga di pasaran. Secara umum petani sawah di sekitar kota Psp telah memakai bibit martabe ini untuk di tanam dan turunannya menjadi bibit baru untuk musim tanam berikutnya.

Selain memproduksi bibit padi unggulan, gapoktan ini juga mampu memproduksi pupuk organik yang lazim di sebut pupuk kompos. Rumah Kompos yang mereka kelola mampu berproduksi sekitar 120 ton pertahun. Edi Parlis Harahap yang di dampingi Lurah Lubuk Raya Bahari Efendi Nasution S.Sos mengatakan bahwa kapasitas ini masih bisa di tingkatkan, namun karena permintaan masyarakat sangat terbatas maka mereka tidak memaksakan untuk menambah volume produksi. Selain itu keterbatasan suplai bahan pokok pembuatan pupuk organik ini juga sangat terbatas. Dijelaskannya ” untuk bahan pupuk organik ini kita mesti mencari dari luar terutama kotoran ternak sebagai bahan campurannya. Kita hanya memiliki 10 ekor sapi dan 7 ekor kambing, jelas ini kurang dan untuk memenuhinya kita harus mencari dari luar Kelurahan ini ”ucapnya. Sementara itu Lurah Lubuk Raya Bahari Efendi Nasution S.Sos menanggapi keberadaan pupuk organik ini mengatakan ” upaya yang dilakukan gapoktan Agro Prima sangat kita hargai, di samping itu telah dapat membuka lapangan kerja bagi warga di daerah ini. Namun dengan adanya program subsidi pupuk organik yang di lakukan pemerintah pusat, ini membuat produksi pupuk lokal ini kalah bersaing dalam harga. Idealnya ketika pemerintah mengkampanyekan program Go Organik, maka keberadaan rumah kompos di daerah harus di perhitungkan atau program ini diserahkan kepada daerah. Sehingga kelompok tani yang mengelola pupuk organik ini dapat bertahan hidup ” paparnya.

Camat Kecamatan Psp Hutaimbaru Fakhruddin Siregar, S.Sos.MM ketika di temui di ruang kerjanya mengatakan ” Dinas Pertanian atau Badan Ketahanan Pangan Psp kita harapkan  memberikan perhatian serius terhadap kelangsungan usaha kelompok tani di bidang produksi pupuk organik ini. Selain itu harus mampu meyakinkan masyarakat petani bahwa pemakaian pupuk organik akan lebih baik dari pada pemakaian pupuk kimia, baik itu terhadap dampak produksi pertanian maupun terhadap perbaikan stuktur tanah ” ucapnya. Dari 7 (tujuh) rumah kompos yg tersebar di Psp, hanya rumah kompos kelurahan Lubuk Raya ini yang mampu berproduksi maksimal atau yang bertahan hidup. Diharapkan ini jadi perhatian dan ada tindak lanjut dari para pengambil kebijakan di daerah ini. (Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar