4 Mei 2017

24 Siswa SMAN 1 Sipirok masuk PTN jalur SPAN-PTKIN tahun 2017

Tapsel STT__________ (4 Mei 2017)___________
Trend di kalangan siswa untuk masuk PTN melalui jalur SNMPTN secara umum belum bergeser, padahal perkompetisian masuk melalui jalur ini sangat ketat. Faktor gengsi di kalangan pelajar dan nama Universitas unggulan menjadi salah satu alasan bagi pelajar SMA untuk mengadu keberuntungan saat menempuh SNMPTN. Padahal masih ada laternatif jalur lain yang bisa di tempuh untuk masuk PTN.___ “ anak anak kerab terobsesi mengikuti jalur SNMPTN ini, padahal masih ada program lainnya seperti SPAN-PTKIN dan PMDK Politeknik Negeri”. ujar H.Akhirul Pane,MA Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, SMA Negeri 1 Sipirok Kab. Tapsel, Kamis (4/5) kepada STT___ mewakili Kepsek SMAN 1 Sipirok, Ardi Hasibuan,M.Pd. ____ Akhirul Pane mengatakan bahwa pihak SMAN 1 Sipirok berupaya mensosialisasikan kepada siswanya bahwa untuk masuk ke PTN selain jalur umum, bisa di tempuh jalur SNMPTN, Jalur SPAN-PTKIN di bawah kementerian agama dan Jalur PMDK Politeknik Negeri. Pada tahun 2017 Siswa SMAN 1 Sipirok yang mengikuti UNBK sebanyak 190 orang, 50% dari siswa berprestasi dapat mengikuti program masuk PTN dan hasilnya lolos 12 orang jalur SNMPTN, 24 orang Jalur SPAN-PTKIN dan 2 orang PMDK Politeknik Negeri. Ini menggambarkan bahwa pihaknya sudah mulai berhasil mensosialisasikan program program yang di tawarkan pemerintah kepada siswa.______ Lebih jauh dikatakannya bahwa jurusan yang ada di PTKIN dan Politeknik dikalah bergengsinya dari PTN lain. Sebagai Contoh di jalur ini ada jurusan Perbankan, Tehnik dan Industri.____ “ jadi kita menghimbau kepada orang tua, tenaga pendidik dan siswa agar jangan hanya memilih jalur SNMPTN saja agar cita cita anak masuk ke jurusannya dapat terpenuhi” katanya. Meski demikian setiap siswa harus mempersiapkan diri sejak awal karena siswa yang berpeluang lolos adalah siswa berprestasi di bidang akademik dan memiliki prestasi tambahan._____ Mengenai animo anak anak di sekolahnya untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi sebenarnya sangat besar, namun kondisi ekonomi orang tua kurang mendukung sehingga persentase anak anak di sekitar Sipirok melanjutkan sekolah tidak naik secara signifikan. Padahal mereka telah mensosialisasikan bahwa bagi anak berprestasi dari keluarga kurang mampu, pemerintah telah memberikan peluang belajar di PTN melalui program Bidik Misi, paparnya.(ANAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar