25 April 2012

Dinas Pendidikan P.Sidimpuan

Diknas P.Sidimpuan nyatakan Hasil Try out bukan tolak ukur hasil UN

P.Sidimpuan Suara Masa
Hasil Try Out yang dilaksanakan di sekolah setingkat SD,SMP,SMA/Madrasah di Kota Padangsidimpuan (Psp) tidak dapat dijadikan tolak ukur tingkat keberhasilan pada Ujian Nasional (UN) yang akan datang. Hal ini di sampaikan oleh beberapa kepala sekolah yang di jumpai awak media ini. Kepala SMP Negeri 2 Psp Drs.Zainal Abidin Tambunan  mengatakan ” mengadakan ujicoba atau try out ujian nasional ini tujuan dan manfaatnya diharapkan memberikan gambaran sementara tentang kemampuan siswa menjawab soal ujian nasional. Ya, hanya sekedar untuk mengetahui kemampuan siswa menjawab benar soal yang diberikan. Kalau untuk gambaran capaian hasil UN nantinya jelas tidak ” ucap pak Tambunan.
 Kepala SMP 11  Ali Nurman Lubis S.Pd menanggapi try out ini mengatakan ” Try out salah satu program sekolah dalam mempersiapkan siswa menghadapai UN. Bagi para siswa yang duduk di bangku kelas tiga diwajibkan mengikuti try out selama tiga kali menjelang UN. dengan tiga kali try out membuat para siswa membiasakan diri untuk menghadapi UN. Para siswa akan terbiasa dengan cara cara yang dilakukan saat UN, seperti terlatih dalam mengisi lembar jawaban  komputer, sehingga kesalahan-kesalahan yang bersifat mendasar dapat dihindari. Selain itu para siswa juga akan terlatih dengan soal-soal UN nantinya, sehingga saat menghadapi UN mereka tidak kesulitan ” sebut Ali Nurman Lbs.
Kepala SMP Neg 3 Psp Drs Ibnu Hajar mengatakan ” hasil try out tidak bisa di jadikan gambaran hasil UN. Dalam beberapa tahun belakangan antara hasil try out dan Ujian Nasional, sangat bertolak belakang. Hasil try out jeblok, tetapi hasil UN bagus dan tingkat kelulusan tinggi. Banyak alasan untuk itu, misal jumlah soal pada try out lebih banyak dari UN sementara waktu pengerjaannya lebih singkat saat try out. Kalau masalah tingkat kesulitan soal yang di berikan kepada siswa saat try out, kami tidak bisa membandingkan dengan soal UN. Karena Valid nya soal saat try out kita tidak tahu, apalah soal itu sudah memiliki kisi kisi yang sesuai dengan soal dan materi UN. Kalau Validasinya soal sudah standar kita akan bisa evaluasi kelemahannya, apakah di guru bidang studi atau di siswa.” paparnya. Ditambahkan Drs Ibnu Hajar bahwa pihak sekolah tidak dapat mengoreksi capaian nilai siswa, karena bahan ujian dan lembar jawaban siswa tidak di kembalikan ke sekolah setelah di umumkan hasil kelulusan try out ini. Idealnya pihak guru dan sekolah akan mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dan kemudian mereka bisa mengoreksi apa-apa saja yang menjadi kekurangan siswanya. Sehingga mereka akan meningkatkan proses pembelajarannya lagi agar hasil yang didapat sesuai dengan keinginan.

Kasi Dikdas pada Diknas Psp A.Rifai Tanjung mengatakan ” try uot ini untuk tingkat SD adalah sarana pelatihan bagi mereka agar terbiasa menghadapi UN nanti. Karena sistim yang di pakai nanti adalah sistim komputerisasi. Diharapkan pihak sekolah lebih giat mensosialisasikan ini kepada siswanya agar siswa sudah terbiasa menghadapi sistim ini. Kita tidak bisa nyatakan kalau hasil try out ini gambaran hasil UN nanti ” tegasnya. Dari  monitoring lapangan banyak di ketahui bahwa lulusan try out ini tidak sampai 50%. Bahkan di beberapa sekolah ada tingkat kelulusannya yang hanya 25% saja. (Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar