Diknas P.Sidimpuan nyatakan Hasil Try out bukan tolak ukur hasil UN
P.Sidimpuan
Suara
Masa
Hasil Try Out yang dilaksanakan
di sekolah setingkat SD,SMP,SMA/Madrasah di Kota Padangsidimpuan (Psp) tidak
dapat dijadikan tolak ukur tingkat keberhasilan pada Ujian Nasional (UN) yang
akan datang. Hal ini di sampaikan oleh beberapa kepala sekolah yang di jumpai
awak media ini. Kepala SMP Negeri 2 Psp Drs.Zainal
Abidin Tambunan mengatakan ” mengadakan ujicoba atau try out
ujian nasional ini tujuan dan manfaatnya diharapkan memberikan gambaran
sementara tentang kemampuan siswa menjawab soal ujian nasional. Ya, hanya sekedar untuk mengetahui
kemampuan siswa menjawab benar soal yang diberikan. Kalau untuk gambaran
capaian hasil UN nantinya jelas tidak ” ucap pak Tambunan.
Kepala SMP 11 Ali Nurman Lubis S.Pd menanggapi try out ini
mengatakan ” Try out salah satu program sekolah dalam mempersiapkan siswa
menghadapai UN. Bagi para siswa yang duduk di bangku kelas tiga diwajibkan
mengikuti try out selama tiga kali menjelang UN. dengan tiga kali try
out membuat para siswa membiasakan diri untuk menghadapi UN. Para siswa
akan terbiasa dengan cara cara yang dilakukan saat UN, seperti terlatih dalam
mengisi lembar jawaban komputer, sehingga kesalahan-kesalahan yang
bersifat mendasar dapat dihindari. Selain itu para siswa juga akan terlatih
dengan soal-soal UN nantinya, sehingga saat menghadapi UN mereka tidak
kesulitan ” sebut Ali Nurman Lbs.
Kepala
SMP Neg 3 Psp Drs Ibnu Hajar mengatakan ” hasil try out tidak bisa di jadikan
gambaran hasil UN. Dalam beberapa tahun belakangan antara hasil try out dan
Ujian Nasional, sangat bertolak belakang. Hasil try out
jeblok, tetapi hasil UN bagus dan tingkat kelulusan tinggi. Banyak alasan untuk
itu, misal jumlah soal pada try out lebih banyak dari UN sementara waktu
pengerjaannya lebih singkat saat try out. Kalau masalah tingkat kesulitan soal
yang di berikan kepada siswa saat try out, kami tidak bisa membandingkan dengan
soal UN. Karena Valid nya
soal saat try out kita tidak tahu, apalah soal itu sudah memiliki kisi kisi
yang sesuai dengan soal dan materi UN. Kalau Validasinya soal sudah standar
kita akan bisa evaluasi kelemahannya, apakah di guru bidang studi atau di
siswa.” paparnya. Ditambahkan Drs Ibnu Hajar bahwa pihak sekolah tidak dapat mengoreksi
capaian nilai siswa, karena bahan ujian dan lembar jawaban siswa tidak di
kembalikan ke sekolah setelah di umumkan hasil kelulusan try out ini. Idealnya pihak
guru dan sekolah akan mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dan kemudian
mereka bisa mengoreksi apa-apa saja yang menjadi kekurangan siswanya. Sehingga
mereka akan meningkatkan proses pembelajarannya lagi agar hasil yang didapat
sesuai dengan keinginan.
Kasi
Dikdas pada Diknas Psp A.Rifai Tanjung mengatakan ” try uot ini untuk tingkat
SD adalah sarana pelatihan bagi mereka agar terbiasa menghadapi UN nanti.
Karena sistim yang di pakai nanti adalah sistim komputerisasi. Diharapkan pihak
sekolah lebih giat mensosialisasikan ini kepada siswanya agar siswa sudah
terbiasa menghadapi sistim ini. Kita tidak bisa nyatakan kalau hasil try out
ini gambaran hasil UN nanti ” tegasnya. Dari
monitoring lapangan banyak di ketahui bahwa lulusan try out ini tidak
sampai 50%. Bahkan di beberapa sekolah ada tingkat kelulusannya yang hanya 25%
saja. (Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar