Gagal UKG 441
orang Guru di P.Sidimpuan akan ujian ulang 1 sd 6 Oktober 2012
P.Sidimpuan STT Blog
Peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) yang gagal
melaksanakan ujian pada pelaksanaan UKG, akan mengikuti ujian ulangan pada
oktober ini. Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Nasional (Diknas)
Kota Padangsidimpuan (Psp) Drs.Masuddin Lbs di ruang kerjanya, Jumat (3/8). Seperti
di ketahui 441 orang guru di Psp peserta UKG gagal melaksanakan ujian
dikarenakan koneksi
internet tidak bisa login dimana komputer tidak
terkoneksi dengan server pusat. Di katakannnya ” bagi guru yang
gagal mengikuti UKG karena paktor jaringan internet tersebut, akan di
laksanakan UKG ulang pada oktober tahun ini. Permasalahan koneksi internet tidak bisa login atau terkoneksi dengan server pusat, itu terjadi di
banyak daerah termasuk kota Psp ” ujar Masuddin Lbs.
Di jelaskannya bahwa uji
kompetensi bagi guru merupakan program pemerintah pusat. Tujuannya, untuk
melakukan pemetaan potensi guru yang ada di daerah sehingga tidak terjadi
ketimpangan. Selain itu pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui upaya
peningkatan kompetensi guru yang dilaksanakan dan diperuntukan bagi semua guru,
baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Sehubungan dengan
itu, uji kompetensi guru (UKG) dilakukan untuk pemetaan kompetensi,
pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dan sebagai entry point penilaian
kinerja guru (PKG). Dengan demikian UKG bukan merupakan resertifikasi atau uji
kompetensi ulang maupun untuk memutus tunjangan profesi.
Mengenai adanya anggapan bahwa hasil UKG akan
mempengaruhi tunjangan profesi, Drs.Masuddin Lbs yang juga ketua PGRI Psp mengatakan
” itu tidak ada hubungannya, hasil UKG dapat
mempengaruhi tunjangan profesi yang sudah diperolehnya tidaklah benar, sebab
tujuan dibuatnya kegiatan itu hanya untuk memetakan kompetensi guru yang
berujung pada penilaian kinerja” tegasnya. Selain itu di katakannya bahwa hasil
UKG di Psp mendekati standar.
Salah seorang peserta UKG dari SMP Negeri 9 P.Sidimpuan,
Drs. Mulatua Rambe mengatakan ” banyak persoalan teknis pada UKG ini sehingga
kita tidak dapat berbuat maksimal dalam menjawab soal. Seperti melencengnya
substansi soal dengan kompetensi yang diujikan, kelengkapan soal bergambar yang
tersaji dengan buruk. Sehingga banyak waktu terbuang dalam mencermati soal yang
di sajikan” ujarnya.(Anas)
Berita ini dapat di baca pada Koran Harian Orbit, Suara Sumut dan Mingguan Suara Masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar