10 November 2016
SMKN 3 P.Sidimpuan Aksi Demo Siswa Ada Dugaan Ditunggangi “Oknum Ambisius”
P.Sidimpuan STT _______
Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Padangsidimpuan (Psp) yang melakukan aksi unjuk rasa beberapa hari lalu menuntut agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya karena dinilai kebijakannya sangat merugikan siswa, menuai multi tafsir dan dugaan-dugaan dari berbagai elemen masyarakat Psp khususnya pemerhati pendidikan. Siswa yang semestinya belajar disekolah untuk menimba ilmu tapi tidak sadar telah dimanfaatkan ‘oknum’ yang ambisius mengelola sekolah tersebut._______
Apa akar masalah sehingga siswa-siswi tersebut melakukan aksi demo, beberapa wartawan dari berbagai media cetak, Rabu (9/11) konfirmasi kepada kepala sekolah Dra. Hj.Darwisah di SMKN 3 Jalan BM Muda Kelurahan Silandit Kecamatan Psp Selatan.______
Kasek Dra.Hj. Darwisah didampingi Wakasek Bidang Kurikulum Tagor Mulia Rangkuti, Wakasek Bidang Kesiswaan Basyiral Harahap, Bendahara Amirhan Hulu, Ketua Jurusan Tata Boga Yumma Mayenni dan Wali Kelas XII Jurusan Tata Boga kepada wartawan mengatakan bahwa awalnya mereka heran kenapa pada hari itu (Rabu pagi 19/10, red) murid kelas XII jurusan Tata Boga sebanyak 25 orang tidak masuk kelas untuk belajar.___ Namun tiba-tiba sekira pukul 10.00 Wib securiti sekolah melaporkan ada banyak orang diluar pagar sekolah bersama dengan polisi dan Satpol PP serta wartawan bahkan juga pengawas sekolah Disdik Kota Psp. Terlihat sekelompok siswa yang melakukan aksi unjuk rasa, sebahagian memakai seragam sekolah SMKN 3 sebahagian tanpa atribut sekolah._________
Kasek menerima laporan sekuriti langsung menyururuh agar siswa yang demo diajak masuk kehalaman khusus bagi siswa yang pakai seragam, yang tidak seragam jangan masuk, paparnya._________
Dari tulisan pada poster di kertas manila tutur Darwisah, siswa menuding pihak sekolah telah mempersulit mereka untuk melakukan praktek tata boga dengan mengatakan pemakaian alat-alat dan bahan praktek harus dibayar atau di bon. “Itu semua yang dituding siswa bohong dan tidak betul karena pemakaian alat-alat praktek bebas namun mempunyai prosedur,” ungkapnya._______
Seperti yang dikatakan Ketua Jurusan Tata Boga Yumma Mayenni bahwa pemakaian alat-alat praktek tata boga khususnya barang-barang besar sebelum dipakai siswa harus di order guru dulu agar alat tersebut tetap terjaga dan ditanggungjawabi pemakaiannya, makanya ada administrasi laporan pemakainnya dan itu gratis, bebernya. ______
Terkait kedatangan Kabid Dikmen Disdik Provsu Dra Hamidah Pasaribu beberapa waktu lalu terang Darwisah, hanya untuk meninjau dan mempertanyakan masalahnya saja, karena kebetulan beliau lagi kunjungan resmi ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Mendengar ada aksi siswa di SMKN 3 Psp beliau sempatkan untuk singgah, urainya._______
Wakasek Bidang Kesiswaan Basyiral Harahap mengatakan bahwa aksi demo siswa tersebut mereka duga ditunggangi dan diprovokasi oleh oknum yang ambisius untuk menduduki kursi kepala sekolah. Karena SMKN 3 Psp telah kita perjuangkan untuk menjadi sekolah Rujukan. “Tuntutan siswa agar kasek dicopot yang mereka tuding telah menyalahgunakan dana BOS dan mengutip uang dari siswa untuk uang praktek, kami menilai itu semua tuduhan bohong. Bukan kami ingin membela kasek, tapi itulah kenyataannya bahwa ada yang menunggangi,” tegasnya._____
Bahkan tambah Basyiral, atas kecintaan dan kepedulian kasek Dra Darwisah kepada sekolah, siswa dan seluruh guru-guru SMKN 3 Psp, dengan rendah hati kasek pada tadi pagi (Rabu 9/11) saat apel pagi telah meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, namun akan terus berjuang untuk menjadikan SMKN 3 menjadi sekolah Rujukan. Mari kita saling kerjasama dan mohon dukungan dari semua pihak agar SMKN 3 terus maju, pungkasnya. (A.A)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar