236 Peserta UN di
P.Sidimpuan jadi Korban Ketidak Profesionalan Pelenggara.
P.Sidimpuan, STT Blog
Carut marutnya
pendistribusian soal Ujian Nasional (UN) membuat pelaksanaan ujian menjadi
terkendala, termasuk di Kota P.Sidimpuan. Pada Hari Pertama pelaksanaan UN di
Tingkat SMA/SMK/MA di kota P.Sidimpuan, terdapat 7 sekolah yang kekurangan soal
mata pelajaran IPS sehingga membuat 236 siswa yang sudah hadir di sekolahnya
harus kecewa dan bersiap siap untuk melakukan UN susulan pada Senin 22 April
nanti. Begitu juga pada hari ketiga terdapat kekurangan soal di dua kelas,
namun segera di antisipasi panitia dengan menggandakan soal tersebut agar tidak
menimbulkan masalah. Menurut beberapa kalangan di P.Sidimpuan persoalan ini di
sebabkan oleh manajemen yang bodoh dari sekelompok orang orang pintar, baik di
pusat maupun provinsi yang tidak mengcroscek isi kiriman soal yang di terima dan
di distribusikan panitia.
Pelaksanaan Un di
kota P.Sidimpuan yang di ikuti 5.464 siswa dan 110 orang peserta ujian paket C
berlangsung kondusif. Pada Hari pertama terdapat 66 siswa yang terdaftar
sebagai peserta namun tidak hadir dengan berbagai alasan, pada hari kedua dan
ketiga berkurang menjadi 51 orang.
Walikota P.Sidimpuan
Andar Amin Harahap, S.STP, MSi pada melakukan tinjauan ke sejumlah sekolah
diantarnya SMAN 1 dan SMAN 2 di Jalan Sudirman, P.Sidimpuan diampingi sejumlah
pejabat diantaranya Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Budi Haryanto, SIk,
mewakili Dandim 0212/TS, Kakan Kemenag Kota P.Sidimpuan Drs Efri Hamdan
Harahap, Kadisidk Drs H.Abdul Rosad Lubis, MM, Camat Psp Utara Armen Dame
Harahap, dan Kabag Humas dan Arsip Saeful Bahri. Di Sekolah yang menjadi
favorit di kota salak ini walikota Andar Amin sempat memeriksa sejumlah ruangan
termasuk ruang UN, juga bertemu dengan para pengawas dari Perguruan
Tinggi Unimed, Polmed dan USU, Medan, guru pengawas sistem silang dari kota P.Sidimpuan
dan Kepala Sekolah SMAN 1 M Irsyad Hasibuan dan Kepala Sekolah SMAN 2 Drs
Zulbakti.
Walikota memberikan
semangat kepada siswa supaya tegar dan bersemangat mengikuti UN. “Saya optimis
kalian semua lulus, karena sudah mempersiapkan diri dengan matang sejak jauh
hari. Teliti dan tetap fokus
supaya soal dapat dijawab dengan benar," Ucap Andar.
Terkait kekurangan naskah soal jurusan IPS di tujuh sekolah yang membuat sebanyak 236 siswa/i sekolah tersebut terpaksa mengikuti UN susulan tanggal 22 April 2013 nanti, walikota mengakui masalah seperti itu sudah menjadi kasus Nasional seperti dialami 11 Provinsi lainnya di Indonesia. "Namun harapan kita pada UN susulan nanti semuanya akan berjalan dengan catatan naskah soal UN tidak sama dengan sekarang ," ucap walikota.
Terkait kekurangan naskah soal jurusan IPS di tujuh sekolah yang membuat sebanyak 236 siswa/i sekolah tersebut terpaksa mengikuti UN susulan tanggal 22 April 2013 nanti, walikota mengakui masalah seperti itu sudah menjadi kasus Nasional seperti dialami 11 Provinsi lainnya di Indonesia. "Namun harapan kita pada UN susulan nanti semuanya akan berjalan dengan catatan naskah soal UN tidak sama dengan sekarang ," ucap walikota.
Kadisdik Kota P.Sidimpuan H. Abdul Rosad Lubis,MM mengatakan ke-tujuh sekolah yang tidak mendapat kiriman naskah soal jurusan IPS dari provinsi Sumut adalah SMAN 7, SMAN 8, SMA Swasta Harahapan, SMAS Taman Siswa, Madrasyah Aliyah Swasta Al Aansor, MAS Al-Manar dan MAS Darul Istiqomah. "Jumlah peserta UN SMA, SMK dan MA negeri dan Swasta se-Pemko P.Sidimpuan yang tidak mendapat soal IPS sebanyak 236 orang, sementara jumlah keseluruhan peserta tahun ini sebanyak 5.464 siswa," terang Rosad.
Ditambahkannya, sistem pengawasan UN tahun ini sama seperti tahun lalu degan sistem silang murni ditambah pengawas dari PTN Unimed, Polmed dan USU, Medan. "Dengan pengawalan berlapis sepeti ini tingkat kebocoran dan kecurangan UN dapat dihindari," ujarnya.
Kapolres Kota P.Sidimpuan
AKBP Budi Haryanto, SIK kepada STT Blog mengatakan pihaknya menerjunkaan sebanyak
90 personilnya guna mengawal pergerakan naskah soal dan jawaban UN dari Rayon,
Sub Rayon, Disdik hingga disimpan di Polres kota P.Sidimpuan sebelum dibawa ke
Medan supaya tidak bocor. Juga untuk mengawal naskah soal dan lembar jawaban di
kantor Disdik, sekolah peserta UN dan kantor polisi.(Anas)
Berita ini dapat di baca pada HARIAN ORBIT dan SKM SUARA MASA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar