Masyarakat
Muara Batang Toru ancam akan bertindak sendiri, DPRD Tapsel siap mendukung
Tapsel STT Blog
Pasca pembakaran terhadap mobil dan pipa perusahaan
tambang emas PT.Agincourt Resources (AR) di Desa Hapinis Pondok Pisang
Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Selasa
(12/6), suasana di daerah ini mulai kondusif. Namun warga dari luar masih
enggan untuk datang ke Muara Batang Toru khususnya yang terkait pekerjaan
dengan pihak tambang, hal ini seperti yang di ungkapkan Johan Pardede kepada
Wartawan Suara Sumut di Batang Toru Selasa (19/6) saat mengikuti tinjau
lapangan anggota DPRD Tapsel ke lokasi kejadian, di katakannya ” kami takut
kesana, karena masyarakat di sana sudah benar benar marah karena merasa tidak
di hargai pihak tambang” ucap nya Singkat.
Kehadiran anggota DPRD Tapsel di Muara Batang Toru telah
di tunggu ratusan masyarakat Mabang I yang merupakan perwakilan seluruh Desa
dan Kelurahan di Muara Batang Toru serta beberapa puluh orang perwakilan dari
desa di luar kecamatan ini.
Dihadapan 13 orang anggota DPRD Tapsel perwakilan
masyarakat menyampaikan kronologis dan tuntutannya. Ismail Siregar memaparkan
bahwa insiden pembakaran yang di lakukan warga adalah akumulasi kekecewaan
setelah kesepakatan yang di bangun bersama Bupati Tapsel dan unsur Muspida
serta Dinas Pertambangan di cuekin pihak PT.AR. Bahkan ditenggarai ada oknum
Anggota DPRD Tapsel yang mengambil keuntungan ke pihak tambang emas dengan
mengatas namakan warga Muara Batang Toru.
Dikatakannya ” dari awal kami sudah sampaikan kepada
Bupati dan unsur muspida bahwa kami menolak limbah dari tambang emas di buang
ke sungai batang toru, sebab sungai ini adalah urat nadi kehidupan kami.
Disungai ini kami cari makan, air sungai ini sumber air minum warga dan
berbagai kebutuhan lainnya. Tiga kali kami mengadukan hal ini dalam pertemuan
dengan para pengambil kebijakan, namun kami hanya di beri janji palsu. Pada
kesempatan ini di hadapan anggota DPRD Tapsel kami nyatakan dengan tegas
menolak limbah dari tambang emas di buang ke sungai batang toru” ucapnya.
Masyarakat yang tergabung dalam Forum Sungai Bt Toru di
wakili Ramli Pardede membuat pernyataan yang
ekstrim, bahwa ini baru permulaan dari aksi penolakan warga.
Dikatakannya ” Karena yang akan hancurkan ini adalah sumber kehidupan kami,
maka apapun alasannya kami akan mempertahankan hidup kami. Jangan di cap kami
sebagai masyarakat anarkis, sebab yang kami perjuangkan adalah kelangsungan
hidup kami ” tegas Ramli yang dilanjutkannya memberi surat pernyataan kepada
Wakil Ketua DPRD Tapsel H.Tongku Makbul.
Sementara tokoh pemuda setempat yang di wakili
Syawaluddin Hsb alias Abel menyatakan ”bila DPRD Tapsel tidak menyahuti
tuntutan kami ini, maka kami akan bertindak dengan cara kami ” ujarnya.
Anggota DPRD Tapsel yang hadir pada kesempatan itu sebanyak
13 orang yakni H.Tongku Makbul, H.Darwis Sitompul SE, Borkat Hrp MM, Drs.Fajaruddin
Tanjung, Armansyah Nst,MH, Iqbal Halid Srg, Baginda Pulungan, Husin Sogot
Simatupang, Masrawati,Khoiruddin Lc, Ali Imran Hsb,Sawal Pane dan Robinton Simajuntak. Semua anggota dean tersebut mendukung
tuntutan yang di sampaikan masyarakat.
Menyahuti
tuntutan warga tersebut H.Darwis Sitompul dari Partai Demokrat menyatakan ” Sebagai
anggota Dewan ia berjanji akan mendukung dan turut memperjuangkan tuntutan
warga Muara Batang Toru, dalam waktu dekat Fraksi Demokrat akan menyampaikan
tuntutan warga ini pada pandangan Fraksi pada sidang yang akan datang. Secara
jujur kehadiran tambang emas ini lebih banyak mudratnya dari pada mamfaatnya
bagi warga ” papar H.Darwis. Sementara itu Husin Sogot Simatupang dari Partai
Gerindra dengan tegas menyatakan ” tidak ada alasan bagi pihak tambang untuk membuang
limbahnya kesungai Batang Toru. Jika ini di biarkan berarti kita turut memberi penderitaan
dan menyiksa rakyat. Untuk itu anggota dewan bersama rakyat akan membuat
perlawanan ” tandas Sogot. Camat Muara
Batang Toru Ibrahim Lubis MM dalam sambutannya mengharapkan agar warga
mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada anggota DPRD serta minta agar
masyarakat jangan bertindak anarkis selama proses ini berjalan. (Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar