14 Januari 2017
SMAN 1 Bt.Angkola Pacu Minat Siswa Masuk PTN dengan Subsidi Biaya Bimbel
Tapsel STT______ (14 Jan 2017)___
Dalam memacu minat siswa untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1)Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) memberi Subsidi atau bantuan bagi siswa dalam melaksanakan Bimbingan Belajar. Pelaksanaan Bimbel ini kerja sama dengan GO yang sudah di akaui pemerintah kompetensi dan kredibilitasnya. Peserta Bimbel adalah siswa kelas 3 dari berbagai jurusan yang merupakan hasil penilaian dari pihak sekolah.____ Demikian disampaikan Kepala SMAN 1 Batang Angkola Drs.M.Taufik Hidayat kepada STT__ pada Sabtu (14/1).___
____Dikatakannya saat ini sebanyak 60 siswa yang mengikutinya, jika dibandingkan tahun yang lalu terdapat 120 siswa yang ikut Bimbel. Berkurangnya jumlah peserta yang ikut tak lepas dari berbagai pertimbangan, khususnya kepastian dari siswa itu sendiri untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi. “ pada tahun yang lalu kita sertakan sebanyak 120 siswa mengikuti bimbingan belajar dengan subsidi sebesar Rp.800.000. per siswa, namun hanya 54 orang saja yang ikut seleksi masuk keperguruan tinggi. Sehingga tahun ini kita lebih selektif dan mendapat kepastian dari siswa bahwa nantinya mereka akan ikut seleksi masuk perguruan tinggi. Setelah dilakukan seleksi dengan kriteria yang di tentukan diantara disiplin dan grafik capaian nilai matapelajaran, maka kita tetapkan tahun ini sebanyak 60 siswa yang mengkuti bimbel” papar Taufik._____
Rendahnya jumlah siswa yang melanjutkan ke PT tak lepas daripada kondisi ekonomi yang kurang mendukung di mana siswa di sekolah ini 90 % adalah ekonomi menengah kebawah. Namun pihaknya berusaha memberi dorongan kepada anak didik agar mempersiapkan dirinya dengan ilmu pengetahuan untuk bekal masa depan.____
Taufik menceritakan bahwa SMAN 1 Batang Angkola pernah menjadi sorotan media karena siswa memiliki nilai yang rendah pada Ujian Nasional. Hal ini di jelaskannya karena Sekolah yang dipimpinya memberikan nilai murni dari yang di peroleh siswa.____ ” Saat itu nilai siswa di sekitaran 40, tapi itu ril atau nilai murni. Kita tidak mau berbohong atau menipu diri sendiri untuk sesuatu yang salah. Meski demikian 39 siswa kita masuk Perguruan Tinggi Negri. Jadi target kita setiap tahunnya akan naik 10 poin, sehingga dalam 3 tahun kita sudah bisa mencapai standar nasional” ujarnya. ____
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas output, bukan hanya sekedar besaran angka yang tertera. Permasalahan dalam bidang pendidikan yang dianggap penting adalah mutu pendidikan yang masih sangat rendah. Mutu pendidikan merupakan mutu lulusan berdasarkan kompetensi yang dicapai siswa. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) merupakan hal mutlak untuk dilaksanakan secara disiplin bersama sama antara tenaga pendidik dan siswa.____
Taufik yang pernah menjadi Guru di SMP 3 Hurase ini menjelaskan bahwa dalam penerimaan murid baru di SMAN 1 Batang Angkola di lakukan ujian tertulis pada beberapa mata pelajaran. Hasil ujian tertulis ini disandingkan dengan nilai UN dari SMP, dari situ bisa kita lihat tingkat kelayakan perolehan nilai UN. Pada bagian akhir Taufik berharap agar jajaran tenaga pendidik memiliki tanggung jawab moral terhadap peningkatan kualitas anak didik sesuai dengan 'Fasilitas' yang telah di berikan negara.(Anas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar