21 Februari 2016

Kepala BI Sobolga Apresiasi TPID Kota P.Sidimpuan Inflasi Kota P.Sidimpuan 0,72 Persen

P.Sidimpuan STT Blog_______ Kepala Perwakilan BI Sibolga, Mohammad Junaifin mengabresiasi Kota P.Sidimpuan karena sejak Januari 2016 inflasinya hanya sebesar 0,72 Persen (mtm) lebih rendah dari inflasi Sumatera Utara sebesar 0,88 Persen (mtn). Kondisi ini diharapkan dapat di pertahankan keberadaannya. Hal tersebut di sampaikan Kepala Perwakilan BI Sibolga, Mohammad Junaifin, didampingi Manager Unit Komunikasi dan Koordinasi
Kebijakan BI Sibolga, Agni Alam Awirya kepada awak media di saat break Rapat Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) se-Tabagsel yang dihadiri pejabat Kota P.Sidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Padanglawas Utara, Mandailing Natal dan Padanglawas di Aula Kantor Walikota P.Sidimpuan, Kamis (11/2). Menurutnya, relatif tingginya inflasi di Kota P.Sidimpuan disebabkan oleh kenaikan harga volotile food yang bersumber dari kenaikan harga sub kelompok bumbu-bumbuan dan harga sub kelompok ikan segar. “Terjadinya inflasi bulan Januari 2016 juga menyebabkan laju inflasi tahunan kota P.Sidimpuansebesar 2,71 persen (yoy). Namun demikian secara komulatif hingga bulan Januari 2016 inflasi kota P.Sidimpuan 0,72 persen (ytd). Sehingga perkembnangan inflasi di kota P.Sidimpuanmasih dalam target sasaran Nasional 4 +1Persen ,”kata Junaifin. Andil beberapa jenis komoditas terhadap inflasi di Kota P.Sidimpuanbulan Januari 2016 diantaranya komoditi bawang merah, kentang, ikan kembung/gembung gambolo, Tomat buah, dan jenis sayuran lainnya. Sedangkan komoditas utama penyumbang Inflasi di kota ini ada lima top (volatile food) yaitu beras, daging ayam ras, cabe merah, kembung, dan bawang putih. Untuk adminstered prices atau yang disebut komoditas administered prices spesifik daerah berdasarkan bobot dan/atau frekuensinya sering muncul (2013-2015). Untuk mempertahankan kondisi inflasi daerah Kota P.Sidimpuan ini harus ada kerjasama yang baik dari instansi terkait apakah itu dinas pertaniannya, ketahanan pangannya maupun perindagnya sendiri. Harapan inflasi sepanjang tahun 2016 dapat dijaga dengan baik sehingga pencapaian targetnya lebih baik. Kemudian perlu adanya kordinasi antara lima kabupaten kota yang ada di tabagsel, utamanya dalam dalam menjaga komoditas pertaniannya misalnya. “Kita mesti tau musim tanam dan masa panen kapan dan kita mesti tau berapa hasil produksi dan harga di pasar,’kata Junaifin. Sementara itu Walikota P.Sidimpuan melalui Asisten II Ekbang, DR Alipada Harahap, berharap seluruh instansi terkait agar benar-benar melakukan tufoksinya dengan baik khususnya dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Dinas Perindag juga diharapkan agar memantau kondisi harga di pasar secara terus meneruas dan dapat melaporkan harga kebutuhan pokok terkini, karena dengan itu kita bisa mengetahui kondisi inflasi daerah kita. “Saya meminta TPID Kota P.Sidimpuan fokus terhadap pengendalian inflasi di daerah,”kata Alipada Harahap. Sementara itu secara terpisah Kadis Pertanian, peternakan dan Perikanan Kota P.Sidimpuan, Parhimpunan Siregar, mengatakan, upayanya mendukung TPID Kota P.Sidimpuan dengan cara melakukan program pertanian yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Pada saat ini pihaknya juga terus terfokus pada budidaya padi, jagung dan kedelai. Kemudian membuat pemetaan wilayah pertanian sehingga dapat mengatasi inflasi yang ada di daerah ini. Semisal kecamatan Angkola julu dijadikan sebagai penyumbang holtikultura dan batunadua penyumbang beras kota P.Sidimpuan dan khusus beras kita masih surplus di tahun 2015. Ketua TPID Kota P.Sidimpuan , Zulfeddy Simamora pada penutupan acara rapat kordinasi TPID se-Tabagsel ini berharap seluruh komponen TPID agar benar-benar melakukan pemantauan harga yang setiap saat terjadi perubahan. Kemudian perlu mensingkronkan program yang berkaian dalam menjaga inflasi daerah. Selain dari kota P.Sidimpuan, hadir juga Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) ini dari Kabupaten Mandailing Natal, Paluta, Palas dan tapanuli Selatan.(Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar