Hari Pertama UN di P.Sidimpuan Lancar, Siswa Tidak Terpengaruh Issu Kunci
Jawaban yang beredar.
92 Orang Peserta Tidak Hadir dengan
berbagai Alasan
P.Sidimpuan STT Blog
Pada hari ini Senin
(13/4) sebanyak 5451 orang siswa-siswi tingkat SMA,MA,SMK dan 127 orang peserta
Paket C Kota Padangsidimpuan mengikuti
Ujian Nasional (UN). Jajaran Pemerintah
Kota Padangsidimpuan mulai dari Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Kota,
Pimpinan dan Anggota DPRD, Asisten Pemerintahan serta jajaran Dinas Pendidikan dan Kementerian
Agama Kota Padangsidimpuan. Monitoring tersebut di lakukan kesekolah
penyelenggara UN baik Sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta untuk memastikan pelaksanaan ujian nasional yang berlangsung mulai Senin sampai dengan Rabu, 13-15 April 2015 berjalan lancar sesuai dengan prosedur pelaksanaan (POS) UN.
Pasca kunjungan
Walikota Padangsidimpuan Andar Amin Harahap di Madrasah Aliyah Negeri 1 yang di dampingi di dampingi , Kakan Kemenag
Drs.Erfi Hamdan Harahap,Kepala Dinas Pendidikan H.Muhammad Lutfi Siregar ,SH.MM
.Ketua Dewan Pendidikan Drs.M.Yusar Nasution, Kabag Humas Pemko
Padangsidimpuan, Drs. Rahmat Irmansyah mendapat
penjelasan dari Kepala Madrasah Aliyah (MA)
Negeri 1, Drs. Sabaruddin Lubis S.pd. bahwa di sekolah ini berlangsung lancar tanpa kendala. Ia juga menjelaskan
bahwa issu adanya kunci jawaban yang beredar di internet maupun di media
lainnya, tidak mempengaruhi siswa di sekolah tersebut. Masalah kemungkinan terjadinya kebocoran soal
dan kunci jawaban UN di Kota Padangsidimpuan Sabaruddin mengatakan “ bahwa hal itu tidak
perlu terlalu di tanggapi karena seluruh
jajaran pendidik di kota ini sudah sepakat untuk meningkatkan Kualitas
Pendidikan, agar sesuai dengan Misi Kota P.Sidimpuan menjadi Kota Pelajar dan
tujuan Belajar” ucap Sabar Lubis.
Kepala Dinas Pendidikan KotaPadangsidimpuan
H.Muhammad Lutfi Siregar ,SH.MM mengatakan, ujian
nasional (UN) hanya salah satu syarat penentuan kelulusan dari satuan
pendidikan. Tiga syarat lainnya ditentukan oleh satuan pendidikan. Selain sebagai
salah satu penentu kelulusan, UN juga dimanfaatkan untuk tiga hal lainnya,
yaitu pemetaan, seleksi ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk pemberian
bantuan ke daerah. Lebih Jauh di
katakannya “siswa yang sama sekali tidak ikut UN dipastikan tidak akan
lulus. Meski bukan lagi penentu kelulusan, tiap peserta UN akan menerima Surat
Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), berapa pun nilainya. Bagi yang
berhalangan atau sakit akan dilakukan ujian ulangan” ujar Lutfi.
Plt Kabid Dikmen Zufri Tarihoran juga
menjelaskan bahwa Bagi siswa yang lulus ujian nasional tapi tidak lulus
ujian sekolah, tetap akan mendapatkan surat keterangan hasil ujian nasional
(SKHUN). SKHUN tersebut menjadi pegangan bagi siswa tersebut untuk tidak lagi
mengikuti UN di tahun berikutnya. Namun demikian, karena belum lulus ujian
sekolah, maka siswa tersebut belum memperoleh ijazah lulus dari satuan
pendidikan. Untuk itu, dia harus mengulang ujian sekolah di tahun pelajaran
berikutnya. Bagaimana mekanisme pengulangan yang akan dijalani siswa, sesuai
dengan manajemen berbasis sekolah (MBS). “Tergantung MBS nya, apakah dia akan
ikut belajar lagi di sekolah bersama adik tingkatnya, ataukah dia belajar di
rumah hingga ujian sekolah dilaksanakan lagi tahun berikutnya,” jelasnya
Mengenai banyaknya
jumlah peserta UN yang tidak Hadir, Zufri Tarihoran menjelaskan bahwa jumlah tersebut sebahagian sudah mengundurkan
diri atau sudah berhendi dari sekolah sebelum pelaksanaan UN, sebahagian lagi
memang berhalangan dengan surat keterangan semisal kondisi sakit yang di
buktikan surat keterangan Dokter. Dari
data yang di kumpulkan peserta UN yang tidak hadir pada Hari Pertama sebanyak
92 orang terdiri dari Siswa SMA 20 orang, SMK 72 orang, Hari kedua 102 orang
terdiri dari Siswa SMA 23 orang, MA 4 orang dan SMK 75 orang, Hari ke tiga
sebanyak 98 orang terdiri dari siswa SMA 23 orang, SMK 75 orang. (Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar