19 April 2015

UN 2015 Padangsidimpuan

Hari Pertama UN di P.Sidimpuan  Lancar, Siswa Tidak Terpengaruh Issu Kunci Jawaban yang beredar.
92 Orang Peserta Tidak Hadir dengan berbagai Alasan
 

P.Sidimpuan STT Blog
Pada hari ini Senin (13/4) sebanyak 5451 orang siswa-siswi tingkat SMA,MA,SMK dan 127 orang peserta Paket C  Kota Padangsidimpuan mengikuti Ujian Nasional (UN). Jajaran  Pemerintah Kota Padangsidimpuan mulai dari Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Kota, Pimpinan dan Anggota DPRD, Asisten Pemerintahan  serta jajaran Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Padangsidimpuan. Monitoring tersebut di lakukan kesekolah

penyelenggara UN baik Sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta  untuk memastikan pelaksanaan ujian nasional yang berlangsung mulai Senin sampai dengan Rabu, 13-15 April 2015  berjalan lancar sesuai dengan prosedur pelaksanaan (POS) UN.
Pasca kunjungan Walikota Padangsidimpuan Andar Amin Harahap di Madrasah Aliyah Negeri 1  yang di dampingi di dampingi , Kakan Kemenag Drs.Erfi Hamdan Harahap,Kepala Dinas Pendidikan H.Muhammad Lutfi Siregar ,SH.MM .Ketua Dewan Pendidikan Drs.M.Yusar Nasution, Kabag Humas Pemko Padangsidimpuan, Drs. Rahmat Irmansyah  mendapat penjelasan dari   Kepala Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1, Drs. Sabaruddin Lubis S.pd.  bahwa di sekolah ini berlangsung  lancar tanpa kendala. Ia juga menjelaskan bahwa issu adanya kunci jawaban yang beredar di internet maupun di media lainnya, tidak mempengaruhi siswa di sekolah tersebut.  Masalah kemungkinan terjadinya kebocoran soal dan kunci jawaban UN di Kota Padangsidimpuan  Sabaruddin mengatakan “ bahwa hal itu tidak perlu terlalu di tanggapi karena  seluruh jajaran pendidik di kota ini sudah sepakat untuk meningkatkan Kualitas Pendidikan, agar sesuai dengan Misi Kota P.Sidimpuan menjadi Kota Pelajar dan tujuan Belajar” ucap Sabar Lubis.

Kepala Dinas Pendidikan KotaPadangsidimpuan H.Muhammad Lutfi Siregar ,SH.MM mengatakan, ujian nasional (UN) hanya salah satu syarat penentuan kelulusan dari satuan pendidikan. Tiga syarat lainnya ditentukan oleh satuan pendidikan. Selain sebagai salah satu penentu kelulusan, UN juga dimanfaatkan untuk tiga hal lainnya, yaitu pemetaan, seleksi ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk pemberian bantuan ke daerah.  Lebih Jauh di katakannya “siswa yang sama sekali tidak ikut UN dipastikan tidak akan lulus. Meski bukan lagi penentu kelulusan, tiap peserta UN akan menerima Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), berapa pun nilainya. Bagi yang berhalangan atau sakit akan dilakukan ujian ulangan” ujar Lutfi.
Plt Kabid Dikmen Zufri Tarihoran juga menjelaskan bahwa  Bagi siswa yang lulus ujian nasional tapi tidak lulus ujian sekolah, tetap akan mendapatkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN). SKHUN tersebut menjadi pegangan bagi siswa tersebut untuk tidak lagi mengikuti UN di tahun berikutnya. Namun demikian, karena belum lulus ujian sekolah, maka siswa tersebut belum memperoleh ijazah lulus dari satuan pendidikan. Untuk itu, dia harus mengulang ujian sekolah di tahun pelajaran berikutnya. Bagaimana mekanisme pengulangan yang akan dijalani siswa, sesuai dengan manajemen berbasis sekolah (MBS). “Tergantung MBS nya, apakah dia akan ikut belajar lagi di sekolah bersama adik tingkatnya, ataukah dia belajar di rumah hingga ujian sekolah dilaksanakan lagi tahun berikutnya,” jelasnya

Mengenai banyaknya jumlah peserta UN yang tidak Hadir, Zufri Tarihoran menjelaskan bahwa  jumlah tersebut sebahagian sudah mengundurkan diri atau sudah berhendi dari sekolah sebelum pelaksanaan UN, sebahagian lagi memang berhalangan dengan surat keterangan semisal kondisi sakit yang di buktikan surat keterangan Dokter.  Dari data yang di kumpulkan peserta UN yang tidak hadir pada Hari Pertama sebanyak 92 orang terdiri dari Siswa SMA 20 orang, SMK 72 orang, Hari kedua 102 orang terdiri dari Siswa SMA 23 orang, MA 4 orang dan SMK 75 orang, Hari ke tiga sebanyak 98 orang terdiri dari siswa SMA 23 orang, SMK 75 orang. (Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar