29 Maret 2021

Masjid Agung Syahrun Nur Tapanuli Selatan Jadi Tujuan Wisata Religi dan Wisata Alam

 Tapsel STT

Masjid Agung Syahrun Nur yang terletak di Kompek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan, Sipirok selalu ramai di kunjungi warga dari berbagai daerah. Masjid bergaya arsitektur Timur Tengah dan Modern ini sepertinya menjadi ikon Kabupaten Tapanuli Selatan karena lokasinya sangat strategis di Jalan lintas Sumatera.

Masjid Agung Syahrun Nur diresmikan Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu, Jumat (22/1) yang lalu. Meski belum sempurna pembangunannya, terutama Taman bagian depan, namun masyarakat sudah berbondong bondong mengunjunginya. Informasi yang di dapat bahwa Pembangunan Masjid Agung Syahrun Nur menelan biaya lebih Rp45 miliar. Pemancangan pondasi masjid ini di mulai pada April 2018 lalu. Berdiri di dalam  Luas lahan sekitar 4 Ha, mesjid ini memiliki taman dan lahan parkir yang luas.

Masjid Agung Syahrun Nur di perkirakan mampu menampung  sekitar 1.500 jamaah untuk melaksanakan sholat di dalam dan bagian teras masjid.  Masjid Agung Syahrun Nur dilengkapi berbagai fasilitas pendukung mulai lapangan parkir untuk kendaraan roda dua, roda empat dan bus yang diperkirakan mencapai 250 lot. Masjid ini dikelilingi taman-taman indah yang ditumbuhi berbagai warna warni bunga yang indah serta air mancur.

Setiap Sore dan hari libur, terlihat ratusan warga berada di sekitar masjid baik yang melaksanakan sholat maupun yang berswafoto. Tidak jauh dari lokasi masjid ini, terdapat  taman taman yang menghiasi area perkantoran. Kemudian ada Kebun Kaya yang di tanami berbagai pohon serta Menara Pandang dengan 7 lantai dengan ketinggian sekitar 30m  yang juga baru di resmikan.

Syaiful Bahri Harahap seorang pengusah Travel di Pakan Baru- Riau saat berbincang dengan awak media ini mengatakan bahwa Masjid Agung Syahrun Nur saat ini masjid yang termewah di Sumatera Utara. Menurutnya, jika lokasi ini mau di jadikan tujuan wisata, masih banyak yang harus di tambahi atau di persiapkan.

“untuk mengembangkan wisata berbasis masjid dan wisata alam perlu disiapkan pemandu wisata, sehingga wisatawan tidak merasa kecewa saat datang ke masjid tersebut. Selain itu, pelayanan juga harus ditingkatkan seperti jumlah toilet dan kondisinya  harus bersih, tempat wudhu  dan juga harus disediakan tempat jajanan dan barang barang souvenir khas daerah” ucap Syaiful.

Salah satu yang mendukung masjid ini selalu ramai adalah Bus lintas Sumatera yang mengarah ke Padang maupun ke Pulau Jawa, selalu berhenti di depan masjid ini untuk memberi penumpangnya melaksanakan sholat bila waktu sholat tiba. Hal ini umumnya terjadi pada waktu sholat Subuh dan Ashar. (Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar