P.Sidimpuan STT_____________
Kondisi
Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kota Padangsidimpuan dan
sarana prasara operasionalnya mesti ditingkatkan. Kalau mengandalkan peralatan
yang ada saat ini, maka kinerja petugas pemadam kebakaran sangat tidak akan
optimal untuk menaklukkan api. Bila terjadi kebakaran besar di pemukiman padat
atau kebakaran di bangunan bertingkat, kalau hanya mengandalkan peralatan yang
ada saat ini petugas akan sangat kesulitan menyelamatkan warga.
Mobil Damkar Pemko Padangsidimpuan ada 5 unit,
1 unit mobil buatan tahun 1971 (Toyota Buaya), 2 unit buatan tahun 2001 dan 2
unit buatan tahun 2002. Kondisi saat ini hanya 2 unit yang bisa di operasikan.
Semua mobil Damkar tersebut berasal dari Pemkab Tapanuli Selatan.
Demikian gambaran yang di sampaikan Imron
Harahap,SH, Kabid Damkar pada Kantor Pemadaman Kebakaran Kota Padangsidimpuan
kepada awak media Selasa (9/5/2019).
Imron
menjelaskan beberapa peralatan standar yang mesti di miliki satuan pemadam
kebakaran diantaranya Selang pemadam
kebakaran yang disebut sebagai hose untuk meningkatkan jangkauan semprot air, Fire
Nozzle atau pengarah air, Tangga, Fire Helmet atau helm khusus yang dirancang
untuk petugas pemadam kebakaran, Firefly Baju tahan panas untuk menjaga petugas
supaya tetap aman serta berfungsi untuk menyelamatkan korban kebakaran. Namun
kondisi peralatan yang dimiliki pihaknya masih jauh dari yang di harapkan.
Saat
di tanya mengenai pengambilan air yang kerap ke Desa Partihaman Saroha atau
Sirappak, Imron menjelas karena Mobil Damkar tidak memiliki mesin atau pompa sedot air yang memadai, juga fire hydrant
tidak berfungsi sehingga terpaksa mengisi air ke mobil damkar dengan sistim
curah.
“
misalnya terjadi kebakaran di daerah Pijor Koling, maka mobil Damkar terpaksa mengambil
air ke Sirappak. Padahal kalau ada mesin sedot air yang memadai, maka beberapa
sungai terdekat bisa jadi alternatif pengambilan air. Begitu juga dibutuhkan
Pump Truck, mobil jenis pick up untuk membawa mesin sedot ini ke daerah padat
pemukiman mengingat akses jalan umumnya sempit”.paparnya.
Menurutnya
Standar Operasi (SOP) Damkar bila terjadi kebakaran, maksimal 15 menit mobil
dan petugas Damkar sudah sampai di lokasi kejadian. Untuk itu di setiap
kecamatan mesti ada satu unit mobil pemadam kebakaran.
Melihat
perkembangan bangunan dan pemukiman di Kota P.Sidimpuan saat ini, maka sangat perlu
segera penambahan peralatan. Begitu juga tangga dan peralatan tali seperti tali
Karmantel, tali Webbing dan Carabiner sangat dibutuhkan untuk evakuasi korban
di rumah atau gedung bertingkat.
Niat
petugas untuk menolong korban jangan jadi bumerang, dimana petugas yang jadi
korban karena ketiadaan alat yang standar. Meski slogannya, Pantang pulang Sebelum
Padam.(ANAS)
Keterangan
Poto : Ali Imron Harahap,SH saat di wawancarai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar