P.Sidimpuan
STT___________
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
sesuai jadwal pelaksanaan UN 2019 berdasarkan prosedur operasional standar
(POS) tercatat untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berlangsung
25-28 Maret 2019, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) pada 1-4
dan 8 April 2019 untuk UN susulan SMA/MA/SMK digelar 15-16 April.
Diwilayah kerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Cabang
Dinas Pendidikan Sidimpuan yang meliputi Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten
Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan dalam pelaksanaan UNBK di ikuti
17.045 siswa dari 151 sekolah SMA-SMK- MA Negeri dan swasta. Peserta UNBK SMK
di ikuti 51 sekolah Penyelenggara di Negeri dan Swasta. Penyelenggara UNBK di
kota Padangsidimpuan 17 sekolah di ikuti 1983 siswa, Kabupaten Mandailing Natal
21 sekolah di ikuti 1897 dan kabupaten Tapanuli Selatan 13 sekolah di ikuti
1258 siswa, total 5138.
Penyelenggara UNBK SMA
dan MA di ikuti 100 sekolah Negeri dan Swasta, di Padangsidimpuan 28 sekolah di
ikuti 3320 siswa, Kabupaten Mandailing Natal 54 sekolah di ikuti 5975 dan
kabupaten Tapanuli Selatan 18 sekolah di ikuti 2562 siswa, total 11857.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidimpuan, Drs.Moch.Ikhsan
Lubis,MM melalui Kepala Seksi SMK, Marwan Batubara kepada awak media Rabu,(13/3)
mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada kendala pelaksanaan. “ segala persiapan
termasuk simulasi UNBK yang telah kita laksanakan belum ada kendala, harapannya
kedepan akan berjalan lancar hingga selesai” ujarnya.
Mengenai kendala listrik, pihak sekolah telah mengantisipasi
dengan menyediakan genset. Selain itu pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan
PLN agar pelaksanaan UNBK ini berjalan lancar.
Lebih jauh dikatakan Marwan bahwa pada tahun ini UNBK tidak banyak
perubahan yang signifikan, namun pada
UNBK 2019 ada sedikit perubahan dalam moda soal yang akan diujikan. Pada tahun
ini UNBK tetap memiliki dua jenis soal yaitu soal pilihan dan soal essay, ucapnya.
Lebih jauh Marwan Batubara mengatakan kemungkinan kendala
ada pada jaringan internet yang lazim di sebut dengan istilah badai offline.
Hal ini disebabkan terjadi masalah pada server pusat sehingga pada server local
di masing-masing sekolah berstatus Standby.
Hal ini pernah terjadi di beberapa daerah saat berlangsung
simulasi UNBK tahun 2019, server pusat tiba-tiba saja offline dan standby,
selang beberapa menit kemudian server local kembali normal dengan status Online
sehingga simulasi dapat dilanjutkan kembali.
Marwan berpesan kepada peserta
UNBK , bila terjadi hal seperti ini agar jangan panik. Ia juga meminta agar
anak anak peserta UNBK menjalankannya dengan teliti,santai dan jujur. (Mangarahon/ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar