22 September 2017
Bupati Tapsel Himbau Mahasiswa UMTS Manfaatkan Perpustakaan
Tapsel STT _________ (18 Sept 2017)
Bupati Pemkab Tapanuli Selatan, H. Syahrul M. Pasaribu, SH., memaparkan program perpustakaan desa yang sudah menjadi percontahan skala Nasional di kampus Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS). Pada acara tersebut orang nomor Pemkab Tapsel ini menghimbau para mahasiswa agar meningkatkan minat baca dan memanfaatkan Perpustakaan sehingga mutu pendidikan semakin meningkat. “Saat ini zaman digitalisasi, semua mahasiswa sudah menggunakan peralatan tersebut. Namun, tidak ada salahnya, agar teknologi itu memacu untuk meningkatkan minat baca,” ujar Syahrul, saat menghadiri acara Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (Matamaru) UMTS di Kota Padang Sidempuan, Senin (18/9).______
Dipaparkan Syahrul bahwa di Tapsel, secara bertahap sedang dikembangkan program satu desa satu perpustakaan dengan cara mempergunakan dana desa untuk membangun gedung perpustakaan mini.
“Di Indonesia, saat ini hanya Pemkab Tapsel yang memiliki program seperti itu, sehingga Presiden RI Joko Widodo memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Pemkab Tapsel, karena program tersebut dianggap akan mempercepat kemajuan di bidang pendidikan,” ujar Syahrul.______
”Program ini menjadi contoh pada skala Nasional, karena hanya Tapsel yang memiliki program tersebut,” tandasnya. Di hadapan seribuan mahasiswa, Rektor dan Civitas akademika UMTS, Syahrul mengungkapkan, kemajuan suatu negara tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Untuk itu, ke depannya diperlukan sinergitas dari seluruh stakeholder yang ada di wilayah Kabupaten Tapsel pada khususnya dan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) pada umumnya, untuk percepatan peningkatan SDM yang dimiliki saat ini.______
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, Matamaru bertujuan untuk mengenalkan suasana kampus kepada seluruh mahasiswa baru, sehingga mendatangkan manfaat tersendiri bagi mahasiswa. Dijelaskannya, sistem di perkuliahan jauh berbeda dengan masa di sekolah. Artinya, pada saat sudah menjalani perkuliahan, mahasiswa harus lebih mandiri dan kreatif. “Kemajuan yang akan didapat tergantung pada diri seorang mahasiswa. Untuk itu ketika sudah menjadi mahasiswa dituntut lebih kreatif dan mandiri,” katanya. Diceritakannya, sistem Matamaru saat ini berbeda dengan pada masa saya kuliah dulu di Universitas Sumatera Utara (USU). Namun, meski berbeda tapi tujuannya sama.
Syahrul berharap seluruh mahasiswa baru yang ikut Matamaru agar belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga tercipta suatu generasi yang dapat dihandalkan untuk membangun Tapsel ke depannya.
Menurut data yang dihimpun, mahasiswa baru yang mengikuti Matamaru sebanyak 981 orang, dengan rincian, laki-laki 237, perempuan 644, terdiri dari mahasiswa FKIP sebanyak 355 orang, Fisipol 180 orang, Fakultas Hukum 207, Fakultas Pertanian 195 orang, Fakultas Peternakan 24 orang, Fakultas Agama Islam 40 orang. (Alwi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar