6 Desember 2015

Produksi Padi Kota P.Sidimpuan Tahun 2015 Surplus 15.000 Ton

Wakil Walikota P.Sidimpuan M.Isnandar Nasution,SE (tengah) bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota P.Sidimpuan H.M.Soleh Nasution,Sp Asisten I, AR. Marjoni, Asisten II, DR.Ali Pada Harahap, Kakan Dukcapil Fakhruddin Siregar MM dan sejumlah petani poto bersama usai acara Panen Perdana Demfarm padi dengan sistim Jajar Legowo 4:1 di Siharang Karang Kelurahan Lembah Lubuk Raya Kecamatan Psp. Hutaimbaru. Poto Anas P.Sidimpuan STT Blog Produksi padi Kota P.Sidimpuan pada tahun 2015 tetap surplus, meski ada penurunan dari tahun 2014. Produk gabah yang di hasilkan petani sawah hingga minggu pertama bulan Desember ini telah mencapai angka 62.000. ton gabah dari lahan seluas 4.045 Ha yang di hitung pada bulan Januari yang lalu. Namun luasan lahan ini terus berkurang atau beralih peruntukan, umumnya beralih pungsi menjadi perumahan. Hal ini di sampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota P.Sidimpuan H.M.Soleh Nasution,Sp melalui Kabid Pelayanan Teknis, Muhammad Faizal,SP. Dari produk gabah 62.000 ton tersebut maka di perkirakan menghasilkan sebanyak 38,500 ton beras. “ Produksi padi para petani Kota P.Sidimpuan surplus 15.000 ton lebih untuk tahun 2015. Dimana kebutuhan beras untuk makan bagi warga Kota P.Sidimpuan yang di perkirakan berjumlah 200.000. orang adalah sekitar 23.000 ton pertahun, dengan asumsi setiap orang mengkonsumsi 110 Kg per orang setiap tahun. Jumlah gabah yang kami sampaikan saat ini belum masuk dari beberapa lokasi yang akan panen pada pekan mendatang” paparnya.
Lebih jauh Faizal mengatakan bahwa keberhasilan mempertahankan surplus padi ini sebenarnya kalau dari segi jumlah menurun. Hal ini di sebabkan makin banyaknya lahan sawah yang berubah pungsi menjadi lahan perumahan. Tercatat sejak tahun 2008-2015 terjadi penyusutan lahan sekitar 30%, seperti di Kecamatan Psp Batunadua berkurang seluas 500 Ha. Kemampuan mempertahankan surplus padi ini tidak terlepas dari kesadaran dan kemauan para petani sawah untuk menerapkan sistim dan pola tanam yang di terapkan pemerintah, seperti sistim Jajar Legowo dengan Varitas unggul dimana para petani di dampingi Petugas Penyuluh Pertanian (PPL). Perbaikan irigasi secara mandiri, adanya bantuan Pasilitas dari pemerintah seperti hand tractor serta ketersediaan pupuk yang cukup. Sejauh ini dengan mempergunakan sistim tanam jajar legowo, telah panen rata rata 9 ton gabah tiap hektar. Ia juga menjelaskan manfaat sistem tanam jajar legowo sangat banyak diantaranya memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir. Mengurangi serangan penyakit atau tingkat serangan hama, serta untuk memudahkan tanam ulang setelah selesai masa panen . Lebih dari pada itu meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan petani.(Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar