Gubernur Sumut dan Kabid PLS Dinas
Pendidikan Sumut di duga turut menikmati
dana Pelaksanaan HAI ke 49 di Kota Padangsidimpuan.
Panitia Hari Aksara Internasional
(HAI) Tingkat Provinsi Sumatera Utara belum melunasi hutang kepada pihak ke
tiga.
P.Sidimpuan
Pelaksanaan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 49 Tingkat
Provinsi Sumatera Utara di Kota Padangsidimpuan pada tanggal 16-20 Oktober 2014
yang lalu masih menyisakan cerita hutang kepada pihak ketiga atau rekanan.
Besaran anggaran pelaksanaan HAI ke 49 tersebut Rp.1.559.200.000. tergolong cukup besar jika di bandingkan
pelaksanaan acara yang sama dua kali sebelumnya di tempat yang lain. Besarnya
anggaran untuk acara tersebut tidak sebanding dengan kualitas acara yang di
tampilkan termasuk sarana dan prasarana di kegitan tersebut.
Selama kegiatan
berlangsung, sejumlah peserta dari Kabupaten dan Kota yang ada di Sumatera
Utara mengeluhkan pasilitas yang ada khususnya kondisi lapangan yang buruk. Salah seorang peserta dari Kabupaten Samosir
Marga Limbong mengatakan bahwa panitia dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota
Padangsidimpuan kelihatannya tidak siap. “ Panitia nampaknya tidak siap atau
tidak mampu melaksananakan acara ini. Kalau tidak salah acara ini sudah di
undurkan selama 20 hari, seharusnya persiapan segala sarana sudah lebih
matang. Sebagai peserta yang datang dari
jauh kami merasa kecewa atas kondisi lapangan dan pasilitas yang tersedia
sangat buruk jika di bandingkan dari kabupaten lain yang sudah pernah melaksanakan
acara yang sama” ucap Limbong. Ketika di
sampaikan bahwa anggarannya lebih dari 1,5 Milyar. Ia terpengarah dan berkata “
luar biasa besar anggarannya tapi hasilnya mengecewakan” ujarnya.
Besarnya anggaran HAI Provinsi Sumatera Utara dengan
kualitas acara yang buruk menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Kota
Padangsidimpuan. Salah satu pembicaraan adanya alokasi anggaran dari Panitia
yang di berikan kepada Gubernur Sumatera
Utara Ir.Gatot Pujonugroho beserta rombongan dan Dra.Hj. Yulheni Kabid Pendidikan Formal non Formal dan PAUD (PLS)
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
beserta rombongan. Kedua nama pejabat tersebut
di duga menerima perlakuan istimewa termasuk biaya penginapan dan biaya
pengganti transportasi serta oleh oleh dan cendra mata lainnya yang
tidak sedikit dari panitia. Padahal biaya perjalanan dinas pejabat tersebut beserta
rombongan telah di keluarkan instansi yang bersangkutan. Berita ini masih membutuhkan konfirmasi lebih
lanjut.
Selain itu panitia juga belum melunasi biaya cetak spanduk
dan baleho kepada rekanan atau lazim di sebut pihak ke tiga. Ketika hal ini di
konfirmasi kepada Nasrudin Nasution selaku pihak yang di percayakan sebagai
pengada barang di maksud membenarkan bahwa dirinya belum menerima pelunasan
biaya cetak spanduk dan baleho. Dikatakannya bahwa ia baru menerima uang
pembayaran sebanyak dua kali dengan total Rp.5.750.000. Di jelasakannya “ biaya
cetak seluruh spanduk dan baleho setelah di potong pajak Rp.10.440.000. panitia telah membayar dua
kali dengan total Rp.5.750.000. sampai
saat ini panitia belum melunasi Rp.4.690.000. lagi “. Sudah beberapa kali hal
ini kami pertanyakan kepada panitia khususnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Bendahara, namun jawaban yang kami dapat adanya saling lempar bola ke
antara PPK dengan Seksi seksi di kepanitiaan” paparnya. Ia juga mengatakan
bahwa panitia juga tidak memberi penghargaan atau upah terhadap dirinya yang telah menciptakan logo atau Icon
pada peringatan HAI ke 49. Lazimnya kalau ada event sebesar ini panitia selalu
memperlombakan pembuatan icon seperti MTQ dan acara lainnya. Kepada pengusaha atau
Toko milik Marga Lubis, Panitia HAI belum melunasi pembelian trophy sebagai hadiah pada beberapa perlombaan pada
acara tersebut.
Sangat di sesali bahwa uang negara yang lebih dari 1.5 Milyar
tersebut tidak dapat dimaksimalkan oleh pemerintah Kota Padangsidimpuan di
acara HAI tersebut. Kuat dugaan bahwa telah terjadi penyelewengan penggunaan
dana dan layak untuk di periksa aparat penegak hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar