2 Desember 2014

Hari Aksara Internasional (HAI) ke 49 Tingkat Sumut di kota Padangsidimpuan

Gubsu Menutup Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 49 Tingkat Sumut di kota Padangsidimpuan

P.Sidimpuan STT Blog.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu)  Gatot Pujo Nugroho  menutup Kegiatan Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke-49 Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 yang dilaksanakan tanggal 17-20 November 2014 di lapangan Olah Raga SMA Negeri 3 Padangsidempuan. Peringatan HAI ke 49 ini di isi dengan berbagai acara seperti seminar, pameran yang memajang data pendidikan khususnya yang di bidangi PLS atau Pendidikan Luar Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dari berbagai Kabupaten Kota di Sumatera Utara.
Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Utara (Gubsu)  Gatot Pujo Nugroho mengatakan  angka buta aksara di Sumatera Utara terus mengalami penurunan dimana pada tahun 2013 tercatat angka buta aksara orang dewasa usia 15-59 Tahun tinggal 2,16 % atau 150.511 jiwa. Angka ini di bawah rata-rata angka buta aksara nasional yaitu sekitar 4,03%.

“Alhamdulillah tingkat buta aksara di Sumut terus menurun, target kita semua orang dewasa melek huruf,” ujar Gubsu.

Berdasakan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, angka buta aksara diprovinsi Sumut pada tahun 2009 sebanyak 213.138 jiwa,  menurun menjadi 170.000 pada tahun 2012 dan menurun kembali pada 2013 menjadi 150.511 jiwa.

Dikatakannya, upaya penurunan buta aksara di Provsu merupakan usaha yang terus menerus dalam mengentaskan masyarakat dari keterbatasan atau ketidakmampuan baca, tulis bahasa Indonesia dan berhitung.

Untuk itu, Gubsu menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada berbagai pihak atas dukungan dan kerjasamanya dalam meningkatkan keaksaraan di Provsu disamping kemajuan penting yang telah dicapai.Oleh karena itu, Gubsu meminta agar upaya percepatan penurunan angka buta aksara perlu diperioritaskan pada daerah-daerah atau kantong-kantong wilayah yang masih memiliki angka buta aksara yang tinggi. Sebagai contoh, ujar Gubsu,  masih ada kabupaten di Sumut yang masih memiliki angka buta aksara 14,62 persen.

"Kita masih menghadapi tantangan kedepan yang tidak ringan beberapa tantangan tersebut antara lain adalah menjaga percepatan laju penurunan angka buta aksara dan terus menekan tingkat disparitas angka buta aksara sekecil mugkin baik disparitas antara wilayah maupun antara kelompok sosial ekonomi," ujarnya.

Penutupan Kegiatan Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke-49 Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 tersebut di hadiri, ketua Tim Penggerak PKK Sumut  Sutias Handayi Gatot Pujo Nugroho, Bupati Serdang Bedagai, Bupati Mandailing Natal, Bupati Padang Lawas, Bupati Padang Lawas Utara, Bupati Tapanuli Selatan, Walikota Padangsidimpuan selaku tuan rumah. Pimpinan SKPD Sumut serta FKPD Kota Pandangsidempuan dan FKPD Tapanuli Selatan.
 Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke-49 ini sebelumnya di buka oleh Walikota Padangsidimpuan Andar Amin Harahap pada Senin (17/11). Dalam menyemarakkan acara peringatan HAI ini, Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan melakukan berbagai lomba seni dan Marching Band antara pelajar se Kota Padangsidimpuan. Disamping itu unjuk trampil dari anggota Pramuka binaan Dewan Kerja Cabang Pramuka Kota Padangsidimpuan, menjadikan tontonan yang sangat menarik bagi masyarakat yang berhadir pada acara tersebut.
 Namun secara khusus terlihat dan terasa kalau panitia kurang siap dalam melaksanakan acara ini khususnya mengenai kondisi lapangan. Umumnya peserta mengeluhkan kondisi lapanyan yang di anggap kurang layak. Seperti yang di keluhkan kontingen dari Tapanuli Utara, Pakpak Barat dan beberapa daerah lainnya di mana lokasi stand mereka tergenang air dan lumpur. Sekedar membandingkan dari daerah sebelumnya yang telah menjadi tuan rumah acara peringatan HAI, kondisi kali ini termasuk yang sangat sangat tidak membuat nyaman. Namun dari alokasi anggaran, acara HAI ke-49 di kota Padangsidimpuan nilainya dua kali lipat jika di bandingkan saat acara yang sama di laksanakan di Kabupaten Batubara (2011), Pakpak Barat (2012) dan Padang Lawas (2013).
Tentunya ini akan menjadi catatan khusus bagi pemangku kebijakan di Kota Padangsidimpuan, setidaknya Walikota harus mengevaluasi kinerja panitia mengingat untuk menjadi tuan rumah Kegiatan Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI)  Tingkat Provinsi Sumatera Utara belum tentu bisa sekali dalam 30 tahun. (Anas)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar