6 Maret 2013

Disdik Padangsidimpuan “Hamburkan” Uang Rakyat



Gubsu di Minta Membatalkan Studi Banding Keluar Negeri Dinas Pendidikan dan DPRD yang ada di APBD Kota Padangsidimpuan




P.Sidimpuan STT Blog
Acara jalan jalan keluar negeri dengan dalih studi banding di muat dalam APBD Kota Padangsidimpuan. Berkedok peningkatan mutu pendidikan Vocasional, oknum oknum anggota DPRD dan Dinas Pendidikan meloloskan mata anggaran ini . 

Ren­cana studi banding tersebut adalah merupakan program akal-akalan oknum oknum DPRD P.Sidimpuan yang di tenggarai juga anggota Badan Anggaran dalam menghambur-hamburkan uang rakyat untuk hal yang tidak begitu penting saat ini.
Dana sebesar 513 juta  telah disahkan pada APBD tahun 2013 Kota P.Sidimpuan untuk kegiatan yang mubazir. Seperti di ketahui bahwa bahwa Dinas Pendidikan kerap di jadikan sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bagi sebahagian oknum  Dewan yang semestinya memikirkan kepentingan rakyat melalui program-program pember­dayaan di bidang pendidikan. 

Lukman Siregar anggota Komisi III DPRD Kota P.Sidimpuan dari Partai PDIP ketika dikonfirmasi  mengenai hal ini, ia mengatakan bahwa ia telah menolak nya melalui pandangan komisi III dan ia heran mengapa masih masuk pada anggaran yang di sahkan.
“ pada pembahasan sebelumnya kita telah menolak ini, tapi pada pengesahan muncul kembali. Ini patut di pertanyakan kepada panitia anggaran, entah alasan apa program ini dipaksakan” ungkapnya. Selain itu ia juga menduga telah terjadi kong kali kong antara eksekutif dan legislative dengan alasan banyak program yang menyangkut kesejahteraan rakyat di tolak badan anggaran. Sebagai contoh usulan agar pelajar miskin di kota Padangsidimpuan di beri bantuan pakaian dan buku tulis,ternyata di tolak oleh bandan anggaran. “ saya mengusulkan secara tertulis agar diberikan bantuan pakaian dan buku tulis yang hanya bermodal Rp.150.000.- per siswa kepada 300 orang siswa miskin di tiap kecamatan, juga di tolak “ sebut Lukman.
 
Di tempat terpisah pengamat pendidikan kota Padangsidimpuan, Nasruddin Nasution mengatakan sangat tidak relevan kalau saat ini Dinas Pendidikan dan Anggota DPRD Padangsidimpuan melakukan studi banding keluar negeri dengan dalih pendidikan vocasional. Studi banding keluar Negeri itu sah-sah saja, asalkan memberikan mamfaat dan kontribusi untuk peningkatan mutu pendidikan. Tapi yang sangat di butuhkan dunia pendidikan kota Padangsidimpuan saat ini adalah peningkatan sarana dan prasarana di sekolah serta kualitas para tenaga pendidik.

 “ pendidikan vocasional itu kan berbasis keterampilan, jadi yang di butuhkan saat ini bukan studi banding keluar negeri. Jelas ini  cara lama atau klasik yang menjadi kebiasaan dewan untuk menghamburkan uang rakyat. Untuk itu kita minta agar tim evaluasi APBD Kota Padangsidimpuan yang ada di Provinsi Sumatera Utara membatalkan kegiatan ini. Yang jelas kita menolak kegiatan studi banding ini” sebutnya.

Nasruddin Nasution juga menjelaskan bahwa Pendidikan vocasional yang ada di SMK berbasis pendidikan keterampilan, kebutuhan sarana dan prasarana termasuk alat praktek SMK itu yang penting di sediakan. Dicontohkannya  SMK 3 Padangsidimpuan yang memiliki jurusan tata boga, saat ini sangat membutuhkan air bersih untuk praktek membuat makanan. Ia juga mengatakan bila studi banding ini tetap dilaksanakan anggota dewan dan dinas pendidikan, kita akan protes dan kita sudah tahu siapa anggota dewan yang ngotot untuk melaksanakan kegiatan ini. (Anas)


Berita ini dapat di baca pada Harian ORBIT dan SKM Suara Masa
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar