Gubsu di Minta Membatalkan Studi
Banding Keluar Negeri Dinas Pendidikan dan DPRD yang ada di APBD Kota
Padangsidimpuan
P.Sidimpuan STT Blog
Acara
jalan jalan keluar negeri dengan dalih studi banding di muat dalam APBD Kota
Padangsidimpuan. Berkedok peningkatan mutu pendidikan Vocasional, oknum oknum
anggota DPRD dan Dinas Pendidikan meloloskan mata anggaran ini .
Rencana
studi banding tersebut adalah merupakan program akal-akalan oknum oknum DPRD P.Sidimpuan
yang di tenggarai juga anggota Badan Anggaran dalam menghambur-hamburkan uang
rakyat untuk hal yang tidak begitu penting saat ini.
Dana
sebesar 513 juta telah disahkan pada
APBD tahun 2013 Kota P.Sidimpuan untuk kegiatan yang mubazir. Seperti di
ketahui bahwa bahwa Dinas Pendidikan kerap di jadikan sebagai Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) bagi sebahagian oknum Dewan
yang semestinya memikirkan kepentingan rakyat melalui program-program pemberdayaan
di bidang pendidikan.
Lukman
Siregar anggota Komisi III DPRD Kota P.Sidimpuan dari Partai PDIP ketika dikonfirmasi
mengenai hal ini, ia mengatakan bahwa ia
telah menolak nya melalui pandangan komisi III dan ia heran mengapa masih masuk
pada anggaran yang di sahkan.
“ pada
pembahasan sebelumnya kita telah menolak ini, tapi pada pengesahan muncul
kembali. Ini patut di pertanyakan kepada panitia anggaran, entah alasan apa
program ini dipaksakan” ungkapnya. Selain itu ia juga menduga telah terjadi
kong kali kong antara eksekutif dan legislative dengan alasan banyak program
yang menyangkut kesejahteraan rakyat di tolak badan anggaran. Sebagai contoh
usulan agar pelajar miskin di kota Padangsidimpuan di beri bantuan pakaian dan
buku tulis,ternyata di tolak oleh bandan anggaran. “ saya mengusulkan secara
tertulis agar diberikan bantuan pakaian dan buku tulis yang hanya bermodal
Rp.150.000.- per siswa kepada 300 orang siswa miskin di tiap kecamatan, juga di
tolak “ sebut Lukman.
Di tempat
terpisah pengamat pendidikan kota Padangsidimpuan, Nasruddin Nasution
mengatakan sangat tidak relevan kalau saat ini Dinas Pendidikan dan Anggota
DPRD Padangsidimpuan melakukan studi banding keluar negeri dengan dalih
pendidikan vocasional. Studi banding keluar Negeri
itu sah-sah saja, asalkan memberikan mamfaat dan kontribusi untuk peningkatan
mutu pendidikan. Tapi yang sangat di butuhkan dunia pendidikan kota
Padangsidimpuan saat ini adalah peningkatan sarana dan prasarana di sekolah
serta kualitas para tenaga pendidik.
“
pendidikan vocasional itu kan berbasis keterampilan, jadi yang di butuhkan saat
ini bukan studi banding keluar negeri. Jelas ini cara lama atau klasik
yang menjadi kebiasaan dewan untuk menghamburkan uang rakyat. Untuk itu kita
minta agar tim evaluasi APBD Kota Padangsidimpuan yang ada di Provinsi Sumatera
Utara membatalkan kegiatan ini. Yang jelas kita menolak kegiatan studi banding
ini” sebutnya.
Nasruddin Nasution juga menjelaskan bahwa Pendidikan
vocasional yang ada di SMK berbasis pendidikan keterampilan, kebutuhan sarana
dan prasarana termasuk alat praktek SMK itu yang penting di sediakan. Dicontohkannya
SMK 3 Padangsidimpuan yang memiliki
jurusan tata boga, saat ini sangat membutuhkan air bersih untuk praktek membuat
makanan. Ia juga mengatakan bila studi banding ini tetap dilaksanakan anggota
dewan dan dinas pendidikan, kita akan protes dan kita sudah tahu siapa anggota
dewan yang ngotot untuk melaksanakan kegiatan ini. (Anas)
Berita
ini dapat di baca pada Harian ORBIT dan SKM Suara Masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar