9 Februari 2018
Pemkab Tapsel Sediakan Lahan 4,5 Ha untuk IAIN P.Sidimpuan
Tapsel STT__________
Rektor IAIN P.Sidimpuan Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar MCL dalam mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tapsel yang telah menyediakan lahan seluas 4,5 ha untuk IAIN P.Sidimpuan sebagai salah satu persyaratan untuk bisa meningkatkan status menjadi UIN, serta tidak lupa dia mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir dan berharap dengan datangnya tokoh-tokoh nasional tersebut bisa membawa berkah tersendiri agar secepatnya IAIN bisa menjadi UIN.
Hal ini di sampaikannya pada acara Stadium General (Kuliah Umum) di Auditorium IAIN P.Sidimpuan, Senin (5/2). ___________
Acara ini di hadiri antara lain Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M Pasaribu SH, mantan Ketua DPR-RI Dr. Ir. Akbar Tanjung, Pimpinan Komisi X Ir. Sutan Adil Hendra Nasution, Ketua Komisi VII Gus Irawan Pasaribu, Anggota DPR RI H. R. Mhd Syafii, Anggota DPR Dolly Sinomba, Sekda Tapsel Drs. Parulian Nasution MN, Para Dekan, serta Civitas Akademika IAIN P.Sidimpuan.___________
Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M Pasaribu SH mengajak seluruh Elemen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) P.Sidimpuan untuk berjuang bersama agar status IAIN P.Sidimpuan bisa secepatnya ditingkatkan menjadi UIN.
Dia juga menambahkan dengan adanya kegiatan Stadium General tersebut bisa membawa spirit baru untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan seluruh Mahasiswa IAIN P.Sidimpuan. ____________
Perihal penyerahan lahan seluas 4,5 ha untuk IAIN P.Sidimpuan, menurut Syahrul Pasaribu adalah bentuk dukungan Pemkab Tapsel untuk segera terwujudnya peningkatan status IAIN menjadi UIN.________
Kuliah umum yang berjudul "Peran strategis perguruan tinggi dalam menghasilkan generasi pemimpin bangsa yang bermartabat" diisi oleh dua orang Narasumber yaitu Dr. Harry Azhar Aziz (BPK RI) dan H. Raden Muhammad Syafii, SH, M. Hun (Komisi III DPR RI) diikuti oleh ratusan Mahasiswa IAIN P.Sidimpuan. ______________
Dalam paparannya Dr. Harry Azhar Aziz antara lain menguraikan tentang anggaran program kemiskinan yang dikeluarkan harus berdasar outcome bukan hanya output serta harus tepat menyasar warga muskin, serta peran BPK melalui pemeriksaan kinerja untuk mendorong pencapaian kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sementara itu H. Raden Muhammad Syafii antara lain mengatakan, bahwa gelar kesarjanaan seseorang tidak di ukur dari kampus mana kelulusannya. Namun yang menjadi ukuran saat ini, sejauh mana seseorang itu mampu memberi warna dalam memajukan masyarakat di sekitarnya.(Anas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar