16 Agustus 2018

Betul- Betul Raja Tega, Gaji Guru Honor SMK 2 P.Sidimpuan di Gorok Kepsek.

P.Sidimpuan STT_________ Gaji Guru Honor yang bertugas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Kota P.Sidimpuan di potong kepala sekolah berinisial S. Pemotongan tersebut adalah pembayaran gaji 17 orang guru honorer triwulan I sebesar 35-45 % . Seperti di ketahui ke 13 guru honorer tersebut statusnya adalah honorer provinsi (GTT) yang menerima gaji sekali dalam 3 bulan. Selain itu, kalau merujuk kepada Permendikbud tentang alokasi dana BOS, mereka juga berhak menerima honor tambahan. Namun dalam kenyataannya, justru gaji yang mereka terima di gorok kepala sekolah tanpa alasan yang jelas. __________ Menurut narasumber yang tidak bersedia di publis identitasnya, bahwa pemotongan tersebut dilakukan pada bulan puasa yang lalu. Semestinya pada waktu tersebut, kepala sekolah punya hati nurani untuk memberi tambahan, namun justru menjelang lebaran Idul Fitri “HAK” guru guru tersebut di sunat kepala sekolah._________
Menurut narasumber bahwa besaran honor yang di gorok kepala sekolah tergantung jumlah jam mengajar. “ angka yang di potong tidak sama, yang banyak jam mengajarnya di potong lebih besar” ujarnya. Besarannya berfariasi antara 2 juta sampai 2,5 juta rupiah, sebutnya.________ Narasumber lain yang juga guru honor di SMK 2 berharap agar hak mereka di kembalikan dan tidak akan mempermasalahkannya kelak. Kalau kepala sekolah tidak berkenan, mereka akan mengutus perwakilan untuk menyampaikan hal ini kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan menggugat melalui jalur hukum. Lebih jauh di katakannya bahwa dalam proses pembayaran gaji tersebut, kepada mereka di sodorkan tanda terima untuk di tanda tangani secara utuh. Tapi kemudian uang yang mereka terima tidak sebesar yang mereka tanda tangani. Saat itu Kepsek mengatakan segera di bayarkan usai rapat Komite, namun hingga dua bulan berlalu tak ada realisasi. Justru guru honor yang bertanya tentang gaji mereka tersebut, di ancam akan di berhentikan.__________ Kepala sekolah yang mengelola anggaran BOS tahun ini sebanyak Rp.1.498.000.000. (Satu milyar empat ratus sembilan puluh juta rupiah) dengan jumlah siswa 1.070 orang ini, seakan tidak punya nurani atau raja tega. Padahal kalau di tilik lebih jauh, banyak penyimpangan atau alokasi dana BOS yang di duga piktif dan mark up dalam pengalokasiannya. Kepala SMK 2 P.Sidimpuan yang konon katanya punya kolega orang penting di Kementerian Pendidikan dan di lingkungan Pemko P.Sidimpuan, sangat sulit untuk di temui awak media. Kepsek SMK 2 yang terkenal dengan juragan rumah kontrakan ini pernah juga bermasalah dengan pembangunan ruang kelas di SMK2 beberapa tahun yang lalu, namun persoalan tersebut akhirnya hilang begitu saja. Baru baru ini pihak sekolah juga telah menetapkan bahwa setiap siswa harus membayar uang sekolah sebesar Rp.70.000,- Setiap bulan._____ Menanggapi hal ini, Pemerhati Pendidikan Kota Padangsidimpuan Nasruddin Nasution (Kamis 16/8) mengatakan “ Persoalan pemotongan honor yang di lakukan Kepsek SMK 2, semestinya harus di respon Kadis Pendidikan Provsu serta mengevaluasi kelayakan S untuk memimpin sekolah tersebut. Tabiat buruk yang di perbuat kepala sekolah ini telah mencoreng dunia pendidikan khususnya di kota P.Sidimpuan dan tidak bisa di tolerir. Persoalan ini jangan di diamkan oleh Bapak Arsyad Lubis yang bercita cita membangun pendidikan SMK yang berkualitas, Apalagi uang yang di embat kepsek adalah gaji guru honorer yang ikut mencerdaskan anak bangsa. Kemudian antara honor GTT dan uang Komite adalah hal yang berbeda” tegasnya. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar