236 Peserta UN di
P.Sidimpuan jadi Korban Ketidak Profesionalan Pelenggara.
P.Sidimpuan, STT Blog

Pelaksanaan Un di
kota P.Sidimpuan yang di ikuti 5.464 siswa dan 110 orang peserta ujian paket C
berlangsung kondusif. Pada Hari pertama terdapat 66 siswa yang terdaftar
sebagai peserta namun tidak hadir dengan berbagai alasan, pada hari kedua dan
ketiga berkurang menjadi 51 orang.

Walikota memberikan
semangat kepada siswa supaya tegar dan bersemangat mengikuti UN. “Saya optimis
kalian semua lulus, karena sudah mempersiapkan diri dengan matang sejak jauh
hari. Teliti dan tetap fokus
supaya soal dapat dijawab dengan benar," Ucap Andar.
Terkait kekurangan naskah soal jurusan IPS di tujuh sekolah yang membuat sebanyak 236 siswa/i sekolah tersebut terpaksa mengikuti UN susulan tanggal 22 April 2013 nanti, walikota mengakui masalah seperti itu sudah menjadi kasus Nasional seperti dialami 11 Provinsi lainnya di Indonesia. "Namun harapan kita pada UN susulan nanti semuanya akan berjalan dengan catatan naskah soal UN tidak sama dengan sekarang ," ucap walikota.
Terkait kekurangan naskah soal jurusan IPS di tujuh sekolah yang membuat sebanyak 236 siswa/i sekolah tersebut terpaksa mengikuti UN susulan tanggal 22 April 2013 nanti, walikota mengakui masalah seperti itu sudah menjadi kasus Nasional seperti dialami 11 Provinsi lainnya di Indonesia. "Namun harapan kita pada UN susulan nanti semuanya akan berjalan dengan catatan naskah soal UN tidak sama dengan sekarang ," ucap walikota.

Kadisdik Kota P.Sidimpuan H. Abdul Rosad Lubis,MM mengatakan ke-tujuh sekolah yang tidak mendapat kiriman naskah soal jurusan IPS dari provinsi Sumut adalah SMAN 7, SMAN 8, SMA Swasta Harahapan, SMAS Taman Siswa, Madrasyah Aliyah Swasta Al Aansor, MAS Al-Manar dan MAS Darul Istiqomah. "Jumlah peserta UN SMA, SMK dan MA negeri dan Swasta se-Pemko P.Sidimpuan yang tidak mendapat soal IPS sebanyak 236 orang, sementara jumlah keseluruhan peserta tahun ini sebanyak 5.464 siswa," terang Rosad.
Ditambahkannya, sistem pengawasan UN tahun ini sama seperti tahun lalu degan sistem silang murni ditambah pengawas dari PTN Unimed, Polmed dan USU, Medan. "Dengan pengawalan berlapis sepeti ini tingkat kebocoran dan kecurangan UN dapat dihindari," ujarnya.
Kapolres Kota P.Sidimpuan
AKBP Budi Haryanto, SIK kepada STT Blog mengatakan pihaknya menerjunkaan sebanyak
90 personilnya guna mengawal pergerakan naskah soal dan jawaban UN dari Rayon,
Sub Rayon, Disdik hingga disimpan di Polres kota P.Sidimpuan sebelum dibawa ke
Medan supaya tidak bocor. Juga untuk mengawal naskah soal dan lembar jawaban di
kantor Disdik, sekolah peserta UN dan kantor polisi.(Anas)
Berita ini dapat di baca pada HARIAN ORBIT dan SKM SUARA MASA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar