Gapoktan di
Hutaimbaru P.Sidimpuan Produksi 120 Ton Pupuk dan 25 Ton Bibit Padi Unggul
P.Sidimpuan STT
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agro Prima Kelurahan
Lubuk Raya Kecamatan Psp Hutaimbaru Padangsidimpuan (Psp), mampu menyediakan bibit padi unggul sebanyak
25 ton pertahunnya, begitu juga telah mampu membuat pupuk organik kompos
sebanyak 120 ton pertahun. Demikian di sampaikan Edi Parlis Harahap selaku
ketua Gapoktan Agro Prima saat di temui di lokasi pembuatan kompos kelurahan
Lubuk Raya Jumat (25/5). ” kita mampu menyediakan bibit padi unggul minimal 25
ton pertahun, jumlah ini sesuai permintaan dari para petani dan pedagang bibit
padi di sekitar Kota Psp dan Kabupaten Paluta. Bibit padi yang kita pasarkan
ini telah memiliki sertifikat dari Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2009” ucap Parlis. Lebih jauh di katakannya
bahwa bibit padi unggul yang di beri merek Martabe ini telah terbukti hasilnya
lebih baik dari bibit merek lainnya. Namun kalah bersaing terhadap harga di
pasaran. Secara umum petani sawah di sekitar kota Psp telah memakai bibit
martabe ini untuk di tanam dan turunannya menjadi bibit baru untuk musim tanam
berikutnya.

Selain memproduksi bibit padi unggulan, gapoktan ini
juga mampu memproduksi pupuk organik yang lazim di sebut pupuk kompos. Rumah
Kompos yang mereka kelola mampu berproduksi sekitar 120 ton pertahun. Edi
Parlis Harahap yang di dampingi Lurah Lubuk Raya Bahari Efendi Nasution S.Sos
mengatakan bahwa kapasitas ini masih bisa di tingkatkan, namun karena
permintaan masyarakat sangat terbatas maka mereka tidak memaksakan untuk
menambah volume produksi. Selain itu keterbatasan suplai bahan pokok pembuatan
pupuk organik ini juga sangat terbatas. Dijelaskannya ” untuk bahan pupuk
organik ini kita mesti mencari dari luar terutama kotoran ternak sebagai bahan
campurannya. Kita hanya memiliki 10 ekor sapi dan 7 ekor kambing, jelas ini
kurang dan untuk memenuhinya kita harus mencari dari luar Kelurahan ini
”ucapnya. Sementara itu Lurah Lubuk Raya Bahari Efendi Nasution S.Sos
menanggapi keberadaan pupuk organik ini mengatakan ” upaya yang dilakukan
gapoktan Agro Prima sangat kita hargai, di samping itu telah dapat membuka
lapangan kerja bagi warga di daerah ini. Namun dengan adanya program subsidi
pupuk organik yang di lakukan pemerintah pusat, ini membuat produksi pupuk
lokal ini kalah bersaing dalam harga. Idealnya ketika pemerintah
mengkampanyekan program Go Organik, maka keberadaan rumah kompos di daerah
harus di perhitungkan atau program ini diserahkan kepada daerah. Sehingga
kelompok tani yang mengelola pupuk organik ini dapat bertahan hidup ” paparnya.
Camat Kecamatan Psp Hutaimbaru Fakhruddin Siregar,
S.Sos.MM ketika di temui di ruang kerjanya mengatakan ” Dinas Pertanian atau
Badan Ketahanan Pangan Psp kita harapkan
memberikan perhatian serius terhadap kelangsungan usaha kelompok tani di
bidang produksi pupuk organik ini. Selain itu harus mampu meyakinkan masyarakat
petani bahwa pemakaian pupuk organik akan lebih baik dari pada pemakaian pupuk
kimia, baik itu terhadap dampak produksi pertanian maupun terhadap perbaikan
stuktur tanah ” ucapnya. Dari 7 (tujuh) rumah kompos yg tersebar di Psp, hanya
rumah kompos kelurahan Lubuk Raya ini yang mampu berproduksi maksimal atau yang
bertahan hidup. Diharapkan ini jadi perhatian dan ada tindak lanjut dari para
pengambil kebijakan di daerah ini. (Anas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar