24 Februari 2013

Nias-Festival Seni dan Budaya Ya’ahowu I di Batang Toru Tapsel



Syahrul M Pasaribu “Warga Ononiha di Tapsel Harus Kompak”



Tapsel STT Blog
Ribuan masyarakat yang berasal dari pulau Nias atau Ononiha yang bermukim di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan berkumpul di Lapangan Bola Sipette Hapesong Baru Kec.Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Sabtu (23/2) dalam acara Festival Budaya Ya’ahowu.
Acara yang baru pertama kali di laksanakan di luar Pulau Nias ini mendapat perhatian dari warga Ononiha dan warga tapsel lainnya. Sekitar 5000 warga Ononiha berkumpul menyaksikan berbagai atraksi dan lomba yang meliputi Lompat Batu, Pencak Silat, Tari Maena dan Tari Perang dan Budaya Nias lainnya.
Acara  Festival Budaya Ya’ahowu tahun 2013 ini kerja sama antara masyrakat Nias dengan Pemkab Tapsel melalui Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan Kab. Tapsel. Kadis Pendidikan Tapsel yang di wakili Kabid Kebudayaan, H.Syafril Siregar,SH dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini masuk dalam program pengembangan kebudayaan di Dinas Pendidikan Tapsel yang bukan hanya pengembangan budaya Tapsel. Dikatakannya “ kemajemukan budaya warga yang ada di Tapsel adalah suatu asset dalam rangka mempercepat pembangunan di Tapsel, pemerintah Tapsel member perhatian bagi pengembangan sudaya dari semua suku yang berdomisili di Tapsel” ujarnya. Selain itu di laporkannya bahwa peserta Festival Ya’ahowu ini di ikuti 1071 orang.
Hadir pada acara ini Bupati Tapsel H.Syahrul M Pasaribu, Wakil Bupati Ir.A.Rapolo Siregar, Ketua dan Anggota DPRD Tapel, Anggota DPRD Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, Ketua Dewan Kesenian Tapsel, Tokoh Adat Tapsel dan Nias di antaranya SS Baginda Tambangan Hrp, Atosokhi Zebua, Zaluhu, Guntur Harahap, sejumlah Kepala SKPD,Camat dan Korwas serta undangan lainnya.
Anggota DPRD kota Sibolga Jamil Zebtumori selaku Putra asli Nias yang berdomisili di kota Sibolga mengatakan bahwa kegiatan ini adalah yang pertama kali di lakukan warga ononiha di luar pulau Nias. “ saya memberi apresiasi kepada Pemkab Tapsel, Khususnya Dinas Pendidikan yang peduli terhadap pengembangan budaya Nias di daerah ini. Sebagai putra Nias saya berbangga kebudayaan kami di kembangkan di luar tanah leluhur kami. Ini bentuk penghargaan yang tinggi bagi Ononiha” ungkapnya. Kemudian ia berpesan agar suku Nias yang kerap di panggil Ononiha agar mengambil peran dalam percepatan pembangunan Kab.Tapsel.
Bupati Tapanuli Selatan H.Syahrul M Pasaribu dalam pidatonya mengatakan bahwa sejak awal tekad Pemkab Tapsel akan mengangkat harkat dan martabat ononiha agar sejajar dengan suku lainnya. Hari ini menjadi bukti kepada semua suku atau etnis yang ada di Tapsel, seperti Puja Kesuma, Toba, Minang, Karo khususnya suku Tapsel bahwa pemerintah berusaha mengembangkan kemajemukan budaya di daerah ini. Keragaman budaya di Tapsel adalah asset besar dalam mendukung pembangunan di Tapel.
Pada bahagian lain pidatonya Syahrul M Pasaribu menekankan “ kepada saudara saudara warga ononiha agar lebih kompak dan menjaga kekompakan yang ada saat ini. Selain itu lebih terbuka menerima dan berbaur dengan suku lainnya demi kemajuan ononiha. Kepada tokoh ononiha agar melanjutkan kegiatan seni budaya ini pada tahun mendatang” pinta Syahrul sekaligus membuka acara ini. Festival Seni Budaya Ya’ahowu ini berlangsung hingga malam.(Anas)

Berita ini dapat di baca pada Koran Harian ORBIT dan SKM SUARA MASA 

17 Februari 2013

IBI Tapsel Seminar Bersama Dr.Boyke

 
IBI Tapsel gelar seminar “ Hubungan Sexual dan Harmoni Rumah Tangga “ bersama Dr, Boyke



P.Sidimpuan STT Blog
Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (PC IBI) Kabupaten Tapanuli Selatan menggelar acara seminar sehari mengambil thema “ Bebas Kanker Seviks, Jauhi Selingkuh dan Tingkatkan Harmoni Rumah Tangga “di Auditorium STAIN Padangsidimpuan, Sabtu (16/2). Pembicara yang di tampilkan pada seminar tersebut Dr.Boyke Dian Nugraha,SpOg,MARS.
Ketua PC IBI Tapsel Hj.Mawarni Harahap.SKM dalam sambutannya mengatakan kegiatan seminar ini adalah sarana menambah pengetahuan bagi tenaga medis khususnya bidan dalam menjalankan profesinya. Karena profesi bidan saat ini menjadi ujung tombak dalam pelayanan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Terlebih bagi bidan yang bertugas di desa terpencil yang jauh dari sarana pelayan kesehatan, harus bekerja lebih professional serta di dukung pengetahuan yang mumpuni.
 “ kebutuhan masyarakat akan peran aktif  bidan dalam pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti eksistensi bidan ditengah masyarakan semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan. Untuk itu bidan harus menambah ilmu pengetahuannya dari berbagai bidang, bukan hanya bidang persalinan saja turut memberi pengetahuan kepada masyarakat membina rumah tangga bahagia dari sudut ilmu kesehatan”.
Demikian diungkapkan Hj.Mawarni Harahap,SKM di hadapan peserta seminar yang di hadiri Kadis Kesehatan Kabupaten Tapsel, Kadis Kesehatan Kota P.Sidimpuan, Direktur RSU Kota P.Sidimpuan dan RSU Sipirok, Ketua IDI,GOW dan ratusan bidan atau tenaga medis yang bertugas di Kab. Tapsel, Paluta, Madina dan Kota P.Sidimpuan serta sejumlah dokter dan lembaga wanita lainnya.
Bupati Kabupaten Tapsel yang di wakili Kadis Kesehatan Tapsel, Dr.Ali Syahbana Siregar,Sp.THT dalam sambutannya mengatakan bahwa thema yang di usung dalam seminar ini sangat dekat relevansinya dengan kondisi ke kinian. Dikatakannya “ dalam membangun kesehatan masyarakat harus di mulai dari lingkungan keluarga. Harmonisasi yang di ciptakan dalam keluarga akan bisa di terapkan ke tengah masyarakat. Untuk itu bidan atau tenaga medis dimanapun bertugas, harus memiliki pengetahuan yang luas agar dapat membina masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk itu kuncinya adalah pengetahuan dan sikap profesionalisme.
Di sejalan dengan yang di sampaikan ketua PC IBI Tapsel ketua panitia seminar, Elia Ernawati,SKM yang di damping Sekretaris Panitia, Mas Sri Hrp mengatakan bahwa pemaparan yang di sampaikan Dr.Boyke kiranya dapat memperkaya khasanah  pengetahuan bagi peserta dan dapat di terapkan ditengah masyarakat, khususnya anggota IBI Tapsel.
Dr.Boyke Dian Nugraha,SpOg,MARS  dalam paparannya antaralain mengatakan “ Hubungan sexsual adalah kebutuhan alami manusia, untuk itu cintailah pasangan sepenuh hati. Pecahkan berbagai masalah bersama. Sekecil apa pun persoalan akan berpengaruh di ranjang.
Kalau ada kelainan, jangan mengobati sendiri. Pergilah ke dokter bersama-sama untuk mencari penyebabnya” 
Supaya seks tetap dalam kondisi prima, ada empat hal ditekankan dr. Boyke.
 Pertama, seks yang dilakukan dalam ikatan perkawinan, bukan dengan pacar.
 Kedua, yang dilakukan dengan perasaan cinta, bukan dengan membayar, atau melakukannya secara asal-asalan. 
Ketiga, dilakukan dengan keterlibatan emosi masing-masing pasangan, dengan tujuan saling memuaskan.
 Keempat, yang dilakukan dengan teknik dan variasi baru, sehingga tidak membosankan.
 "Jika satu dari keempat hal itu tak ada, akan terjadi ketidakharmonisan," tegasnya.
 Namun, di atas itu semua, yang terpenting tetap komunikasi intim. 
Perselingkuhan biasanya berakar pada kesenjangan komunikasi ini.
 Papar Dr.Boyke dengan gaya khasnya.(od-43)
 
Berita ini dapat juga anda baca di Harian ORBIT Metro Tabagsel dan SKM Suara Masa 

15 Februari 2013

Madina Kembali di Hantam Banjir Bandang




Laporan Khairun Rizki dari Panyabungan Madina

STT Blog
Sungai ranto puran kembali mengamuk
Masih belum hilang dari ingatan dan masih membekas di hati tragedi mengamuk nya sungai ranto puran pada tanggal 26 february 2012 lalu.
Setahun sudah berlalu kini sungai ranto puran kembali mengamuk dengan lebih dahsyat,selain membawa lumpur dan matrial yang banyak,sungai ranto puran juga membawa bongkahan kayu kayu besar dan menghantam enam desa di kecamatan panyabungan kabupaten mandailing natal,sehingga ratusan rumah rumah warga tergenang dan memporak poranda kannya.kamis (15/02) malam sekitar pukul 20.30 wib


Desa yang terkena banjir Yakni desa sopo, batu desa gunung tua, desa saba jambu, desa pagaran tonga, desa gunung manaon dan desa manyabar.diantara 6 desa yang terkena banjir bandang ini yang paling parah adalah desa manyabar,selain menggenangi rumah warga, lahan pertanian,madrasah,dan mesjid untuk tempat masyarakat ber ibadah sehingga sholat jumat di alihkan ke tempat lain. Selain itu sungai ranto puran juga menggenangi dan merusak pemakaman umum warga sekitar, Empat kuburan rusak atau terbongkar akibat gerusan air. Dua mayat yang sudah lama di kebumikan keluar dari dalam tanah dan hanyut terbawa arus sungai, sementara itu menurut pengakuan pihak keluarga mayat yang dua di temukan,mayat tersebut sudah dua tahun di makamkan namun sampai saat ini masih dalam keadaan utuh dengan wajah dan badan masih dalam keadaan utuh. Hal ini sempat membuat heboh warga sekitar.

Sarana umum juga mengalami kerusakan, satu tiang PLN tumbang dan terputus sehingga arus listrik untuk wilayah panyabungan kota dan sekitar nya harus padam sementara..... pihak PLN mengatakan  sedang memperbaikinya agar pemadaman ini tidak menambah kesusahan warga korban banjir.(KH.R)