28 September 2012

Pilkada P.Sidimpuan: Money Politik Lewat Poto Hp


Modus Baru Praktek Money Politik lewat poto Hp

 
Yang Ringan Ringan dari STT Blog
Untuk memenangkan pertarungan pada Pilkada, berbagai cara di tempuh oleh kandidat. Mulai dari membagi bagi sembako hingga terang terangan ngasi amplop agar di pilih. Sejalan dengan ketatnya pengawasan yang dilakukan (termasuk Panwas) tim sukses masing masing kandidat dalam mencari kelemahan lawan, maka berbagai cara licikpun di terapkan oleh kandidat yang ingin menang tersebut.

Modus baru yang akan di terapkan salah satu kandidat pada Pilkada Kota Padangsidimpuan, telah terendus STT Blog. Modus tersebut adalah memberi uang kepada pemilih setelah selesai mencoblos sang kandidat. Caranya adalah dengan memoto (poto) apa yang coblosnya. Hal yang mudah dilakukan adalah dengan mempergunakan kamera Hp.

Modus ini terendus oleh STT Blog di salah satu kantin dekat PTS yang ada di sidimpuan. Seseorang dengan semangatnya mengajak temannya untuk memilih salah satu kandidat. Nantinya akan mendapat sejumlah uang dari TS kandidat tersebut apa bila mampu menunjukkan barang buktinya. Salah satu caranya adalah saat mencoblos pilihan tersebut di buat dokumentasinya melalui Hp.

Hehehehehe……. Cara  yang cukup bagus….
Tapi siapa yang menjamin kalau TS kandidat tersebut akan membayar…???

Jangan Bodoh coy….!!!!  Mahasiswa jangan mudah di kadalin….

Ini sekaligus Warning bagi Panwas, KPPS, Saksi Kandidat dan Kepolisian. Sasaran mereka adalah pemilih pemula. Dugaan saat ini melibatkan beberapa tenaga terpelajar pada modus ini….

inga... inga....  Si pemberi dan si penerima sama sama dapat hukuman....

(Boleh percaya boleh tidak)

Pilkada P.Sidimpuan : Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM dapat dukungan Koptti


Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (KOPTTI)  Guyub Rukun nyatakan mendukung dan siap untuk memenangkan pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM pada Pilkada Kota Psp.

P.Sidimpuan STT Blog
Pengusaha Tahu dan Tempe Kota Padangsidimpuan (Psp) yang tergabung dalam Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Koptti) Guyub Rukun menyatakan mendukung dan siap untuk memenangkan pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM pada Pilkada Kota Psp.
Pernyataan sikap ini di sampaikan ketua Koptti Guyub Rukun, Musilan bersama pengurus  lainnya Jumat (28/9) di kantor Koptti Guyub Rukun Jalan Tapian Nauli No.85 Kel. Ujung Padang Psp.Selatan.
Dukungan kepada pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM  murni datangnya dari pengurus dan anggota Gutub Rukun tanpa ada iming iming.

Di jelaskan Musilan bahwa dukungan ini semata mata karena sosok  pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM memiliki kompetensi atau persyaratan yang pas untuk memimpin kota Psp. Pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM sudah berbuat untuk pembangunan Kota Psp meskipun tidak terekspos selama ini.
“Ir.Chadir Ritonga,MM yang saat ini sebagai Wakil ketua DPRD Sumatera Utara sudah berbuat banyak untuk kota Psp, puluhan milyard anggaran pembangunan baik BDB maupun Bansos dari Provinsi Sumatera utara telah dialokasikannya kewilayah Tabagsel ini. Meski tidak begitu terpublikasikan, tetapi ia sudah berbuat untuk pembangunan di kota ini. Begitu juga H.Maragunung Harahap,MM yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Walikota Psp, andilnya dalam pembangunan kota ini sudah nyata meskipun ia di anggap di bawah bayang bayang  Walikota. Selain itu ia juga termasuk pejabat yang bersih dan belum pernah tersandung masalah hukum” beber Musilan.

Hal senada juga di sampaikan oleh Tumin pengusaha tahu dan tempe yang beralamat di Desa pal 4 Psp Tenggara, bahwa ia dengan karyawannya sudah menetapkan hati akan memilih pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM. Dirinya meyakini bahwa pasangan inilah yang paling layak untuk menjadi Walikota dan Wakilnya pada kepemimpinan periode 5 tahun yang akan datang. Secara spesipik Tumin mengatakan “ Bahwa jabatan kepala daerah adalah jabatan politik, ini ada pada diri Ir.Chaidir Ritonga yang sudah teruji kemampuan politiknya sehingga menjabat wakil ketua DPRD Sumut. Sementara H.Maragunung Harahap,MM dengan pengalamannya sebagai wakil walikota , tentunya ia sudah memahami berbagai persoalan yang ada selama ini dan tau betul cara menyelesaikannya. Selama ini kewenanagan dan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan  dikuasai oleh walikota “ paparnya.
Munar Aryanto pengusaha tempe dan tahu yang beralamat di Kelurahan Ujung Padang Psp Selatan dan Atmin yang beralamat di Jln Tano Bato Psp Utara mengatakan bahwa mereka dan seluruh karyawannya telah sepakat memilih pasangan no.6 ini. Munar Aryanto memilih dengan alasan Chaidir Ritonga adalah seorang pengusaha yang sukses. Sebagai seorang pengusaha tentunya ia akan memberi perlindungan dan akan meningkatkan kesejahteraan pengusaha dengan karyawannya. “ Pak Chaidir Ritonga punya konsep yang jelas untuk memberdayakan pengusaha kecil serta mensejahterakan para pekerja. Jadi kalau boleh jujur sudah beberapa kali kami menghadiri pertemuan dengan kandidat, hanya pada sosok pasangan Ir.Chadir Ritonga,MM dan H.Maragunung Harahap,MM saja  kami lihat punya visi yang jelas untuk mensejahterakan pengusaha kecil” ungkap Munar Aryanto. (Anas)

15 September 2012

Pilkada P.Sidimpuan : Ir.Chaidir Ritonga Pilihan Petani Angkola Julu



Petani Angkola Julu pilih Ir.Chaidir Ritonga  karena Sarjana Pertanian 

P.Sidimpuan STT Blog
Sejumlah Petani di Kecamatan Psp Angkola Julu Kota Padangsidimpuan (Psp) mendukung dan akan memilih calon Walikota Ir.Chaidir Ritonga MM karena yang bersangkutan sarjana pertanian. Hal ini di sampaikan beberapa petani Desa Rimba Soping Kec.Psp Angkola Julu Sabtu (15/9). Nurhalimah Br Simanjuntak dan Erna Br Simamora ketika di jumpai di lokasi persawahan mereka mengatakan harapan mereka kiranya Walikota nantinya adalah orang yang mengerti pertanian dan memahami kesulitan para petani serta mampu mengambil tindakan cepat saat petani dalam kesulitan. Nurhalimah Br Simanjuntak  mengatakan “ kami mendukung Ir.Chaidir Ritonga menjadi Walikota pada pemilihan ini karena ia sarjana pertanian. Tentunya ia mengerti bagai mana kondisi para petani, ia juga mengerti apa yang harus dilakukan para petani agar penghasilan para petani dapat meningkat. Hanya orang yang berpengetahuan tentang pertanianlah yang mengerti permasalahan petani” ujarnya.
 
Senada dengan itu Erna Br Simamora mengatakan “ saya sangat mendukung bapak Chaidir jadi walikota, karena sebagai sarjana pertanian ia akan menuntun para petani serta membantu para petani agar hidupnya sejahtera. Kalau yang bukan orang pertanian tentu tidak akan memahami masalah pertanian dan kesulitan para petani” papar petani penggarap ini secara  lugu.

Mereka menjelaskan bahwa dalam mengelola sawah masih memakai sistim tradisional tanpa sentuhan technologi dan bimbingan tehnis. Sehingga hasil yang mereka dapatkan belum maksimal. Untuk itu mereka berharap agar kepala daerah yang akan datang benar benar memahami pertanian khususnya tanaman padi.
 
Sementara itu Sahdan Nasution yang juga petani penggarap di Desa Rimba Soping mengatakan bahwa belum bisa meningkatkan hasil panen pada sawah yang di kerjakannnya, karena pada lokasi persawahan itu terdapat banyak bebatuan.” Inilah yang menjadi kendala bagi kami, karena pada sawah yang ada di sekitar ini banyak bebatuan. Sampai saat ini belum ada bimbingan bagi kami bagai mana cara meningkatkan penghasilan sawah ini “ keluhnya.

Dalam konteks pemilihan kepala daerah di kota Psp, Sahdan Nasution sepakat dengan apa yang di sampaikan teman sesama petani bahwa harapan mereka Ir.Chaidir Ritonga MM yang sarjana pertanian menjadi walikota Psp. Selain itu dari yang mereka dengar  bahwa Ir.Chaidir Ritonga MM sudah cukup mengerti seluk beluk pertanian karena ia juga adalah seorang pengusaha di bidang pertanian terutama perkebunan. Sebagai petani mereka berharap agar kehidupan para petani di bawah kepemimpinan walikota yang akan datang dapat meningkat. Pada intinya mereka akan mendukung walikota yang dapat meningkatkan tarap hidup petani.(Anas)

13 September 2012

Diknas P.Sidimpuan tidak intervensi guru


Diknas P.Sidimpuan bantah kalau guru dan pegawai dilingkungannya di arahkan pada salah satu calon Walikota.
 
P.Sidimpuan STT Blog
Kabar yang beredar di kalangan masyarakan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Padangsidimpuan (Psp) yang memiliki 3000 an pegawai termasuk guru, telah di arahkan untuk memilih dan mendukung salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil pada Pilkada Kota Psp 2012 ini di bantah oleh Kepala Dinas  melalui Sekretaris Diknas Psp Drs.Masuddin Lbs.
Ketika hal ini di konfirmasi pada Kamis (13/9) di ruang kerjanya, ia mengatakan dengan tegas bahwa sepengetahuannya tidak ada arahan atau intervensi kepada jajaran PNS di lingkungan Diknas Kota Psp untuk mendukung salah satu calon. “ Tidak ada itu, kita dari dinas ini tidak pernah mengarahkan para pegawai maupun guru harus memilih salah satu kandidat. Mohon hal ini di luruskan, saya secara pribadi tidak akan berbuat hal itu. Karena aturan sudah jelas melarang  PNS terlibat pada urusan Politik” ujarnya.
 
Berita yang ada di tengah masyarakat sudah santer, kalau jajaran PNS dan guru di kota Psp telah di wanti wanti untuk memilih salah satu kandidat pada pilkada ini. Seperti di ketahui bahwa salah satu calon Walikota yang maju adalah menantu dari Walikota yang masih bertugas hari ini. Dengan kewenangan yang ada pada diri Walikota tersebut, di duga bahwa secara tidak langsung seluruh PNS termasuk kalangan tenaga pendidik telah di arahkan untuk memilih salah satu kandidat, seperti yang terjadi pada pilkada 2007 yang lalu.

Lebih jauh di katakannya bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan, karena dari sekian banyak calon yang maju pada pilkada ini, tentu ada juga kerabat atau keluarga dari calon calon  tersebut guru atau PNS di lingkungan Diknas. Hal ini jelas tidak mungkin di intervensi, dan ini tindakan yang sangat beresiko tinggi. “ jadi tolong di klarifikasi bahwa berita yang beredar itu tidak benar, kalangan pendidik di kota ini adalah orang orang yang sudah dewasa dan tentu sudah bisa membedakan mana yang terbaik bagi dunia pendidikan. Jadi dengan tegas saya sampaikan bahwa secara kedinasan hal ini tidak mungkin kami perbuat” tegas Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Psp ini.

Saat di pertanyakan mengenai hal yang di alaminya pada Pilkada tahun 2007, ia tidak mau berkomentar “ dalam mengelola pemerintahan, kepala daerah tentu sudah memiliki pertimbangan, program dan strategi. Sebagai PNS kita patuh kepada kebijakan pimpinan” jawabnya tanpa mau berpolemik.

Sekedar mengingatkan kejadian tahun 2007, saat itu Drs.Masuddin Lbs di issukan memihak salah satu kandidat lawan politik walikota saat itu (Incumbent) yang juga masih menjabat walikota Psp sekarang. Jabatannya pada waktu itu sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Psp di copot dan kemudian di jadikan sebagai guru biasa di sekolah itu juga. Tindakan kejam yang dilakukan penguasa pada waktu itu menjadi sokterapi yang ampuh bagi PNS dan jajaran guru dilingkungan Diknas kota Psp.(Anas)

12 September 2012

Pilkada P.Sidimpuan : H.Maragunung Hrp minta aparat jangan intervensi

 APARATUR PEMERINTAHAN KOTA P.SIDIMPUAN JANGAN INTERVENSI MAYARAKAT DALAM PEMILUKADA


P.Sidimpuan STT Blog
Wakil Walikota Padangsidimpuan (Psp) H.Maragunung Harahap,MM, memperingatkan aparatur pemerintahan dalam semua tingkatan hingga kepala Lingkungan dan Kepala Dusun, untuk tidak menggunakan kekuasaanya demi meraih kemenangan salah satu pasangan kandidat dalam Pemilukada Kota Psp thn 2012. Siapapun dilarang melakukan intervensi khususnya terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan melibatkan mereka dalam politik praktis."Jangan ada PNS yang diarahkan dan diminta untuk mendukung salah satu pihak, dan berlaku tidak netral serta terlibat politik praktis, termasuk kepala lingkungan ataupun kepala dusun" pinta Maragunung, kemarin (11/9). Menurut H.Maragunung, dalam pemilukada Kota Psp sangat rawan terjadi kecurangan. Untuk itulah, ia mengingatkan agar PNS tetap berlaku netral.
  "Saya minta PNS di kota ini jangan terlibat dalam upaya dukung mendukung saat pemilukada nanti, sebab resikonya sangat tinggi, sebaiknya bantu masyarakat agar terjadi suasana yang kondusif dan hak pilih masyarakat tersebut bisa disalurkan dengan baik" ujarnya.

Maragunung juga berharap, pemilukada dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu, jujur dan adil. Ia mengakui, pelaksaan pemilukada Kota Psp sangat menarik, dengan banyaknya calon yang memiliki latar belakang beragam. Misalnya, ada yang berlatar pengusaha, politikus, birokrat dan pada saat ini ada dua pasangan calon yang ikut dari jalur perseorangan. Kemudian yang menarik ada salah satu calon yang di usung 18 Partai Politik."Hal ini membuat demokrasi menjadi semakin menarik dan cantik, untuk itu jangan di kotori dengan intervensi tetapi berikan pencerahan kepada masyarakat siapa yang paling layak dipilih dalam perspektif pembangunan kota Psp ini" ujarnya.

Lebih lanjut di katakannya, bila aparatur pemerintahan terlibat langsung atau intervensi kemungkinan akan mudah terjadi pergesekan di tengah masyarakat. Belum tentu masyarakat akan satu pandangan dengan keinginan untuk memenangkan salah satu kandidat tersebut.   
Pernyataan Wakil Walikota  ini, langsung disambut gembira sejumlah kalangan. Salah satunya, anggota DPD Partai Golkar Kota Psp Nasruddin Nst, “ sebenarnya kita sudah melihat ketidak netralan aparatur pemerintah saat ini, termasuk beberapa orang oknum kepala lingkungan yang menggunakan kekuasaanya untuk mengintervensi warga. Terlebih, dari sejumlah laporan yang diterima, ada dugaan kuat kepala daerah yang masih berkuasa saat ini  melakukan intervensi pada para anak buahnya. "ada beberapa kegiatan ceremonial di instansi pemerintahan kota Psp ini menghadirkan salah satu kandidat, padahal kapasitas kehadirannya jelas tidak terkait dengan acara tersebut, dan rasanya ini bukan rahasia umum lagi.  Khusus kepada para kepala lingkungan ia mengingatkan agar jangan  melakukan manuver - manuver terhadap warganya. Kalau disadari, tindakan kepala lingkungan ini ibarat seorang sales marketing yang  belum tentu menjadi karyawan tetap." tuturnya.(Anas)



11 September 2012

P.Sidimpuan :Ir.H.Chaidir Ritonga MM di sekolah 3 in 1



Wakil Ketua DPRD Sumut Kecewa melihat kondisi Sekolah 3 in 1   di P.Sidimpuan.

P.Sidimpuan STT Blog
Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara Ir.H.Chaidir Ritonga MM sangat sedih dan kecewa melihat kondisi dunia pendidikan di Kota Padangsidimpuan. Hali ini terlihat tatkala ia mengunjungi beberapa sekolah di kota ini, terutama ketika ia mengunjungi Sekolah Dasar (SD) 5 di Jalan Liong Se Kecamatan Psp Selatan, Selasa (11/9). Ir.H.Chaidir Ritonga MM yang sengaja datang ke SD Negeri 5 dimana ia menamatkan SD nya di sekolah tersebut menemukan hal yang tidak pernah di bayangkannya. Satu komplek sekolah yang terdiri dari 12 lokal telah dijadikan sarana belajar tiga sekolah alias 3 in 1, masing masing SD Negeri 5, SD Negeri 8 dan SD Negeri 25. Sungguh sangat ironis Kota P.Sidimpuan dengan misi sebagai kota pendidikan di bawah kepemimpinan Walikota Drs. Zulkarnain Nasution MM di tata tanpa perhitungan atau program yang jelas. Satu satunya barang kali di Republik ini ada sekolah yang hanya memiliki 12 ruang belajar untuk 3 satuan pendidikan termasuk untuk ruang administrasi. Satu lokal yang di sekat untuk 3 kantor Kepala sekolah yang sekaligus di jadikan ruang perpustakaan atau yang lebih layak di sebut gudang penyimpanan buku. Selain itu ketiga sekolah tersebut tidak memiliki lapangan olah raga, dan apa bila sekolah tersebut melakukan upacara bendera atau senam maka terpaksa anak didik memakai badan jalan raya yang ada di depan sekolah tersebut dalam situasi  terancam atau rawan kecelakaan lalulintas.
Ir.H.Chaidir Ritonga MM sesaat tertegun melihat kondisi 3 ruangan  kepala Sekolah yang hanya di batasi sekat dinding triplek berwarna asli atau belum di cat. Ketika di pertanyakan pendapatnya mengenai kondisi tersebut ia hanya menjawab “ menyedihkan dan ini tidak layak” jawabnya singkat.
Kemudian ia meneruskan langkahnya ke lantai dua sekolah tersebut, setibanya di lantai dua, Ir.H.Chaidir Ritonga MM meminta izin kepada salah seorang tenaga pengajar untuk memasuki ruang belajar sembari memperkenalkan dirinya. Ia kembali terkejut melihat kondisi lantai ruangan belajar yang masih di semen kasar, di samping itu di dapati moubiler seperti meja,kursi dan lemari yang dalam kondisi rusak. Pada kesempatan itu ia menyapa dan bertanya apa cita cita anak anak yang ada di ruangan tersebut sembari menceritakan bahwa ia dulu sekolah di tempat tersebut dan memberi motivasi kepada mereka agar belajar bersungguh sungguh untuk meraih cita citanya.

Puas melihat kondisi ke tiga sekolah tersebut Ir.H.Chaidir Ritonga MM berdialog dengan beberapa tenaga pengajar yang hadir. Kemudian secara spesipik ia mengatakan sangat kecewa dan sedih melihat kondisi ke tiga sekolah tersebut. “ Bapak ibu sekalian, sebagai anak yang sekolah dan menamatkan sekolahnya di tempat ini, saya meresa sedih dan kecewa atau kalau boleh saya sangat marah melihat kondisi sekolah ini. Bagai mana mungkin ruang belajar yang sedikit ini di pergunakan untuk tiga sekolah. Ini sebenarnya sangat tidak layak, bagai mana mungkin bapak ibu akan nyaman mengajar. Ibu saya juga seorang guru SD, saya tidak dapat membayangkan perasaan bapak ibu di tempat ini “ ucapnya. Kemudian ia berpesan agar para guru di tiga sekolah tersebut untuk tetap menjalankan tugas mulia yang di embannya dengan penuh tanggung jawab. Ir.H.Chaidir Ritonga MM juga berjanji selaku wakil ketua DPRD Sumut dan salah satu calon walikota P.Sidimpuan, akan mengambil kebijakan sebagai  solusi agar proses belajar mengajar di tiga sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu salah seorang tenaga pengajar menceritakan apa bila musim hujan maka teras di lantai dua akan tergenang air, karena jatuhan air dari atap sekolah langsung ke dalam teras. Bukan lagi hal yang aneh bila setiap turun hujan maka anak anak akan terlebih dahulu menimba dan mengeringkan air dari ruang kelas baru memulai pelajaran. (Anas)

10 September 2012

P.Sidimpuan : Ir.H. Chaidir Ritonga,MM di SMA Negeri 3 Psp


Wakil Ketua DPRD Sumut Minta Pelajar Jangan hanya mengejar jadi  PNS

 P.Sidimpuan STT Blog
Wakil ketua DPRD Sumatera Utara Ir.H. Chaidir Ritonga,MM  mengatakan agar pelajar SMA Negeri 3 P.Sidimpuan jangan hanya bercita cita jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini di sampaikannnya pada upacara bendera di halaman SMA Negeri 3 P.Sidimpuan  Senin (10/9). Ir H. Chaidir Ritonga,MM . yang juga ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 3 P.Sidimpuan menjadi Pembina upacara pada saat itu untuk memberi motivasi kepada sekolah yang menjadi bahagian dalam sejarah perjalanan pendidikannya.
Bersekolah maupun kuliah dengan tujuan hanya untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), hanya akan mendatangkan rasa prustasi apabila setelah jadi sarjana kelak tidak bisa menjadi PNS. Selain itu,  pikiran yang PNS oriented akan menimbulkan ketidak-sungguhan dalam menuntut ilmu, dan hanya mengejar gelar tanpa mementingkan kualitas pendidikan serta dapat membelenggu kreatifitas dan inovasi.

Dikatakannya “Pola pikir seperti ini harus dirubah, karena kesempatan untuk menjadi PNS sangat terbatas dan bergantung kepada tingkat kebutuhan. Hal ini berbeda dengan dunia entrepreuneur atau wira usaha yang memiliki ruang dan kesempatan luas bagi para pelakunya. Apalagi bila melihat setiap disiplin ilmu memiliki ruang yang luas di dunia wira usaha, maka jadilah seorang anak atau pelajar yang memiliki jiwa usaha dengan disiplin ilmu yang kuat, bukan hanya bercita cita jadi PNS “ ungkapnya.

Ketua Himpunan Alumni IPB Sumut yang juga Ketua Umum Parsadaan Ritonga Dohot Boruna (PRDB) se Indonesia itu menguraikan Kewirausahaan selain bermanfaat dan menolong diri sendiri, juga bisa membantu masyarakat luas, terutama angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Dan hal demikian sangat berkolerasi dengan program pemerintah baik pusat maupun daerah.
 
Pada bahagian lain ia memberi motivasi kepada pelajar SMA Negeri 3 P.Sidimpuan bahwa tidak ada alasan saat ini gagal menuntut ilmu hanya karena faktor ekonomi. Dengan mencontohkan dirinya yang hanya seorang anak sopir bus Sibualbuali, namun mampu menyelesaikan gelar S3 dan menjadi pimpinan di DPRD Sumut. Disampikannnya “ Sewaktu sekolah di SMA Negeri 3 P.Sidimpuan saya pernah menjadi juara umum hingga dapat beasiswa dan bebas testing di IPB. Saya berharap anak anak semuanya  pelajar SMA Negeri 3 P.Sidimpuan agar melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi. Pemerintah telah memberikan kemudahan bagi anak bangsa ini untuk berprestasi. Kemauan keras, kerja keras dan yakin akan berhasil “ papar alumni SMA Negeri 3 P.Sidimpuan angkatan pertama ini.
Usai upacara Ir H. Chaidir Ritonga,MM  mengadakan silaturrahmi dengan jajaran guru dan pegawai di sekolah tersebut. Kepada  Drs.Abdullah Sani Nasution kepala SMA Negeri 3 P.Sidimpuan ia mengharapkan agar turut mengawal pembangunan sarana dan prasarana yang dananya telah di perjuangkan dari pemerintah provinsi Sumatera Utara. (Anas)

9 September 2012

Pilkada P.Sidimpuan : Ade Irma tuntut ke adilan


 Merasa Dizholimi KPU
Bakal Calon Walikota P. Sidimpuan Tuntut Jalur Hukum
 
P.Sidimpuan STT Blog
Merasa dizholimi atas keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padangsidimpuan yang tidak meloloskan dirinya pada verifikasi calon walikota P. Sidimpuan beberapa waktu lalu, bakal calon walikota Ade Irma Pulungan, SH memohon keadilan.
           "Alasan KPU untuk tidak meloloskan pasangan Ade Irma Pulungan,SH - Syamsul Bahri ST tidak transparan dan penuh kejanggalan, "ujar kuas hukum dari biro bantuan hukum Lipan- RI R. Erdy Siregar, BBA, SH didampingi bakal calon walikota Ade Irma Pulungan di gedung hotel Mega Pertama, Kota P. Sidimpuan, Minggu (9/9).
           Dijelaskan, pada 19 Juli 2012 lalu tim dokter pemeriksaan medis bakal calon walikota dan walikota mengeluarkan hasil pemeriksaan yang ditanda tangani ketua tim dokter M Aswin Pranata, S.pOG berisikan Ade Irma Pulungan memiliki gangguan mental dan  merekomendasikan KPU untuk tidak mengikut sertakannya pada Pemilukada 18 oktober 2012 mendatang.
           Selanjutnya, pada 23 Juli 2012 tepatnya dua hari menjelang tahapan untuk memenuhi kelengkapan persyaratan KPU berakhir (25/7),  Ade Irma Pulungan menerima surat dari KPU P. Sidimpuan nomor : 585/KPU Kota/002.434920/VII/2012  tentang hasil pemeriksaan kesehatan tertanggal 19 Juli 2012 tanpa memberikan hasil analisis pemeriksaan atau tanpa laporan rekam medic sebagai lazimnya cek kesehatan.
           "Merasa hasil tes kesehatan itu bertolak belakang dengan fakta sebenarnya, pada 1 Agustus 2012 lalu Ade Irma Pulungan SH melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ ) Mahoni Medan dan pada 3 Agustus dokter pemeriksa dr. Elmeida Effendy, SpKJ mengeluarkan hasil rekam medic atau analisis yang menyatakan Ade Irma Pulungan dalam keadaan 'sehat', " terangnya.
           Ditambahkan, sebagai pembanding pada 10 Mei 2012 Ade Irma Pulungan SH juga pernah melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD P. Sidimpuan untuk keperluan SKCK dan hasilnya Ade Irma dinyatakan sehat sesuai surat No 812/370/V/2012 yang ditanda tangani dr Irwan Nauli.
           "Dua hasil cek kesehatan itu, jelas-jelas menyatakan Ade Irma Pulungan sehat, kok malah merujuk pada hasil tes 19 Juli 2012, beliau dinyatakan tidak sehat, rentang waktu dari hasil pemeriksaan kesehatan pada 10 Mei 2012 itukan baru sekitar dua bulan, inikan aneh, " ungkapnya.
           Erdy Siregar menilai, adanya dugaan upaya-upaya menjegal keikutsertaan pasangan Ade Irma - Syamsul Bahri ST pada Pemilukada P. Sidimpuan 18 Oktober 2012 mendatang.
           "Alasan-alasan tanpa bukti kongkrit dari KPU P. Sidimpuan sangat tidak dapat diterima, ini namanya pembunuhan karakter yang tidak bisa dibiarkan, " terangnya.
           Disisi lain Erdy juga mengungkapkan, adanya kejanggalan atas surat keterangan dokter nomor : 812/563/VII/SKD/2012 yang tidak menyebut nama-nama tim dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan para bakal calon pasangan walikota dan walikota.
           "Surat keterangan itu hanya menyebutkan nama dan tanda tangan ketua tim pemeriksa kesehatan bakal pasangan cawalkot dan wawalkot yaitu dokter M. Aswin Pranata, SpOG tanpa menyebut nama-nama sekitar enam orang tim dokter yang ada didalamnya, inikan lucu. Yang jelas ini pencemaran nama baik secara tertulis dan pembunuhan karakter,” katanya.
Laporkan   
          Menyikapi kondisi ketidak adilan itu katanya, pihaknya sudah melaporkan hal itu kepihak Panwaslu Kota P. Sidimpuan dengan nomor surat : IST/018/IX/2012 perihal pengaduan pencemaran nama baik Ade Irma Pulungan, dilanjutkan laporan kepihak kepolisian.
          "Tapi anehnya, hingga saat ini belum ada jawaban dari pihak Panwaslu dan KPU, sementara pihak kepolisian menganjurkan agar melapor ke Panwaslu meski yang akan dilaporkan bermuatan pidana (pencemaran nama baik), ini sangat aneh " terangnya.
          Diharapkannya, pihak Panwaslu, KPU mapun pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporan tersebut demi terciptanya rasa keadilan dikota salak ini.
          "Aduan kepihak-pihak yang berwenang sudah kami lakukan, tapi tidak ada respon, kemana lagi harus mengadu, " tanyanya.
          Sementara itu, bakal calon walikota P. Sidimpuan Ade Irma Pulungan mengungkapkan, jika pihak Panwaslu, KPU dan Polres P. Sidimpuan tidak menindaklanjuti dan menanggapi laporan itu, pihaknya akan meneruskan dan melaporkan persoalan ini ke Poldasu, KPU dan Panwaslu Sumatera Utara.
          "Jika nantinya juga tidak ada tanggapan, maka kami akan adukan ini Mabes Polri, KPU, Bawaslu Pusat bahkan ke Komnas HAM karena pencemaran nama baik berkaitan dengan hak azasi, " tegasnya. Pada bagian akhir keterangannya Ade Irma Pulungan juga meminta kepada para pendukung maupun timnya agar jangan berbuat anarkis, karena dirinya sedang berusaha menempuh jalur hukum dengan keyakinan bahwa aparat penegak hukum di kota ini akan memihak pada hukum dan keadilan.(Anas)

8 September 2012

Pilkada P.Sidimpuan : KPU di demo FM



KPU P.Sidimpuan di Demo Forum Mahasiswa Kota Psp
P.Sidimpuan STT Blog
Sejumlah mahasiswa yang tergabuang dalam  Forum Mahasiswa Padangsidimpuan melakukan aksi unjuk rasa damai di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis (6/9). Usai membentangkan poster tuntutannya mereka menyampaikan orasi seputar kinerja KPU yang dianggap tidak netral dan tidak professional. Dalam kondisi pengawalan Satpol PP dan anggota Kepolisian Resort P.Sidimpuan mereka mengeritik regulasi dan proses tahapan pilkada kota Psp yang amburadul. Dalam menjalankan tugas sebagai anggota KPU, para komisioner telah melanggar kode etik, melanggar tahapan dan tidak menindak melanjuti pengaduan dari panwas maupun dari masyarakat. Selain itu kinerja KPU yang selalu lempar bola dan cuci tangan terhadap permasalahan yang timbul di Tingkat PPK. Begitu juga Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang mereka keluarkan masih persis seperti DPS pada pilkada tahun 2007, padahal sudah ada DPS dan DPT tahun 2009. Sehingga pleno penetapan DPT kembali tertunda.
Kordinator aksi unjuk rasa damai Forum Mahasiswa P.Sidimpuan Arif Hakiki dalam orasinya meminta KPU Kota Psp untuk meninjau kembali keputusan KPU tentang penetapan nomor urut pasangan calon Walikota dan wakil walikota Psp tahun 2012, meminta KPU mentaati kode etik penyelenggara pemilukada, meminta kepada KPU Psp untuk memberhentikan PPK dan PPS Kota Psp yang tidak independent dan diduga terlibat dalam proses rekapitulasi dukungan balon perseorangan, meminta KPU Kota Psp untuk data menyampaikan semua regulasi KPU Kota Psp kepada bakal calon atau pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, meminta KPU Psp menindak atau memberikan sangsi secara administratif kepada pasangan calon tentang pelaksanaan kampanye sebelum jadwal kampanye, meminta KPU kota Psp untuk menindak lanjuti penerusan laporan Panwaslu Kota dan Panwaslu kecamatan.
Disebutkannya juga bahwa mereka kecewa terhadap kinerja KPU yang mana sebelum masa penetapan  telah mendapat tiga gugatan. Hal ini menunjukkan ada yang tidak beres dalam kinerja KPU, sehingga pagi pagi telah berhadapan dengan aparat hukum. Forum Mahasiswa Padangsidimpuan tidak ingin terjadi keributan di kota ini karena ulah penyelenggara yang tidak professional. Pada bagian akhir orasinya Arif Hakiki berjanji akan dating lagi dengan massa yang lebih besar jika KPU tidak menjalankan tupoksinya secara jujur. Usai menyampaikan orasi mereka meninggalkan tempat tanpa bersedia di terima pihak KPU. (Anas)